2

1636 Words
Sumpah ya ini cowok apa ga bisa ngalah dikit sama cewek gitu. Lagian juga dia ngapain sih butuh kos murah kayak gini orang dia dateng aja pakek motor ninja. Bikin gua jadi kesel aja sih sama dia tuh. Batin Kalila saat ini. "Saya aja Bu yang ambil. Saya butuh banget" ujar Kalila memohon sekali. "Saya aja buk. Heh, Lo pikir gua ga butuh apa. Gua juga butuh kali. Ga cuman Lo aja" ujar Aksa kepada Kalila membuat Kalila semakin sebal padanya. Ia pun menatap nyalang ke Aksa yang menatapnya biasa saja itu. Mereka pun masih saja ribut padahal hari sudah sangat malam dan saat ini sudah pukul 11 malam. Akhirnya Ibu Kos itu pun memutuskan pilihan yang terbaik untuk mereka berdua agar mereka nantinya akan berdamai. "Sudah kalian jangan ribut terus. Ini juga udah tengah malem, ga baik kalo ribut-ribut tengah malam. Mendingan ya kalian berdua ini berbagi kamar saja. Saya kasih penawaran buat kalian berdua, kalian mau tinggal disini atau tidak. Jika ya kalian bisa berbagi kamar karena saya ga akan ngasih kunci ini ke salah satu diantara kalian. Jadi agar adil kalian bisa tinggal bersama di satu kamar. Lagi pula kamarnya juga luas, kalian bisa membagi kamar itu kok" ujar Bu Kos yang membuat mereka berdua pun semakin melotot tak percaya. Mereka sangat terkejut karena malah disuruh untuk berbagi kamar padahal Ibu Kos tahu bahwa mereka ini masih muda dan mereka ini juga merupakan lawan jenis. Kalila pun sudah hampir pergi dari kos-kosan itu untuk mencari kos-kosan yang lainnya. Namun belum sempat ia berpamitan, ia dikejutkan dengan perkataan Aksa yang menerima tawaran dari Ibu Kos. "Oke deh Bu, kami terima tawarannya. Kalo gitu kami masing-masing setor 250 ribu ya ke Ibu?" ujar Aksa tanpa persetujuan dari Kalila terlebih dahulu membuat Kalila pun mencubi Aksa, ia pun mengajak berbicara Aksa. "Lo gila? Gua kan belum setuju. Kok Lo mutusin sendiri sih" ujar Kalila. "Udah, Lo tenang aja deh nurut aja. Gua yakin ini pasti bakal ngasih keuntungan juga buat gua atau pun Lo. Lagi pula ini makin menghemat pengeluaran gua sama Lo kan? Gua ga tau sih Lo di sini karena apa tapi gua tahu kalo Lo kesini pasti nyari kos-kosan yang paling murah disini kan? Nah gua juga sama. Makanya kalo.kita berbagi ruangan bisa lebih murah ya kenapa ga. Lagian gua juga ga bakalan ngapa-ngapain Lo juga" ujar Aksa itu. "Gimana ini? Kalian jadi ambil atau tidak?" tanya Bu Kos dan Aksa menatap ke arah Kalila, karena keputusan saat ini ia berikan kepada Kalila. Kalila pun diam sebentar dan ia memikirkan tentang hal yang akan dia putuskan kali ini. Ia sebenarnya masih bimbang, tapi kata Aksa benar juga, mereka akan diuntungkan dari sini. Akhirnya Kalila pun sudah memutuskan. "Oke Bu kita ambil" ujar Kalila membuat Aksa pun tersenyum senang karena setelah ini ia bisa tidur dengan nyenyak disini. Kalila dan Aksa pun mengeluarkan uang dari dompet mereka dan memberikan kepada Ibu Kos. Setelah itu, mereka berdua pun mendapat kan kunci kos mereka tersebut. "Ini ya kunci kos kalian. Disana ada 4 kunci. Yang dua kunci kos nah yang 2 lagi kunci gerbang kos. Kalian bisa bagi jadi dua ya kunci itu. Kos kalian yang nomor 10 yang paling pojok sendiri. Kalian bsia kesana" ujar Ibu Kos. "Makasih Bu" ujar mereka dan saat ini mereka berdua pun berjalan menuju ke kos mereka. Kalila masih memeluk Lili, boneka kucingnya dan saat ini ia sedang cemberut karena ia sebenarnya masih tidak ikhlas harus berbagi kamar dengan Aksa. Ia sebenarnya belum berkenalan secara resmi dengan Aksa. Ia tadi mendengar nama Aksa dari Ibu Kos, dan Aksa pasti mendengar namanya juga dari Ibu Kos tadi. Mereka pun masuk ke dalam kamar mereka. Di dalam kamar ini mereka melihat terdapat satu kipas angin, satu lemari, satu meja, satu kasur dan juga satu kamar mandi. Mereka melihat bahwa ruangan ini memang cukup luas dan bisa dibagi menjadi dua bagian juga. Akhir nya saat ini mereka pun saling tatap dan Aksa memulai pembicaraan. "Nama gua Aksa, so sesuai kesepakatan kita tadi kalo gua sama Lo bakalan jadi roommate jadi seenggaknya kita harus saling tahu nama dan kenalan" ujar Aksa kepada Kalila. Kalila pun setuju dan mengangguk juga. "Gua Kalila, itu semua karena Lo yang ngebuat keputusan tanpa tanya dulu sama gua. Gih deh cepetan ini pembagian nya mau gimana. Gua ngantuk banget deh sumpah" ujar Kalila yang memang sedari tadi sudah menguap. "Kalo gitu besok aja kita ngobrol tentang pembagiannya. Yang terpenting, kita makek kasur ganti-gantian. Dan yang ga makek kasur tidur di lantai pakek tikar. Gimana?" tanya Aksa meminta persetujuan dari Kalila pada saat ini. "Okay, gua setuju aja. But kita ga ada tiker disini" ujar Kalila yang saat ini kembali melihat ke seluruh sudut di ruangan ini. Aksa pun mengangguk juga. "Ya gua tahu. Makanya besok kita harus beli barang-barang yang sekiranya bakalan kita gunain bareng-bareng biar irit. Kita bisa patungan lagi kayak yang kita lakuin buat dapetin kamar ini. Gimana? Untuk malam ini, gua ngalah sama Lo. Gua bakalan tidur di lantai" ujar Aksa kepada Kalila tersebut. "Okay. Gua setuju sama lo. Lo bisa juga ngalah sama cewek? Gua kira ga. Ya udah lah gua mau tidur, awas Lo ya kalo ngapa-ngapain gua. Gua ini tidur di pegang dikit aja langsung bangun, kalo Lo ngapa-ngapain gua, gua bakalan langsung teriak pokoknya" ujar Kalila kepada Aksa mengancam Aksa tersebut. "Dih, lagian juga siapa yang mau ngapa-ngapain Lo. Mending gua tidur deh sekarang" ujar Aksa dan ia pun terlihat tertidur dengan menggelar sarung dan selimutnya. Ia pun saat ini mulai tidur, Kalila pun juga sudah mulai tidur saat ini meskipun sedari tadi ia mengeluh kegerahan karena biasanya ia tidur dengan AC yang menyalah. Sementara disini hanya ada satu kipas angin saja. Mereka pun sudah mulai tidur, namun setelah beberapa saat Aksa terbangun karena suara keluhan dari Kalila yang masih tidur. Seperti nya Kalila saat ini tidak sadar, Kalila sangat berkeringat karena mungkin dirinya memang tidak pernah tidur tanpa menggunakan AC. Aksa pun akhirnya mengarahkan kipas itu menuju ke Kalila saja. Sepertinya Kalila memang belum terbiasa. Ck heran gua tuh. Kayaknya dia sih anak orang kaya, ngapain deh dia keluar dari rumahnya dan milih buat tinggal di kos-kosan kayak gini. Udah tahu ga bsia tidur kalo.ga ada AC juga, kan sekarang jadi kayak gini. Gua yakin sih pasti dia kegerahan banget karena belum kebiasaan. Batin Aksa tersebut. Melihat Kalila sudah mendingan dan sudah tertidur dengan nyenyak lagi, akhirnya Aksa pun melanjutkan tidurnya lagi meskipun saat ini ia yang kegerahan. Namun ia masih tetap bisa tidur karena ia harus membiasakan perasaan dan keadaan seperti ini. Ia pun tidur dengan nyenyak pada malam ini. Pagi harinya, akhirnya mereka berdua pun bangun juga. Bangun-bangun Aksa pun awalnya terkejut melihat di kasur terdapat cewek yang sedang tidur. Ia hampir saja berteriak, namun tak lama kemudian ia pun teringat dengan dirinya yang tadi malam memutuskan untuk tinggal bersama dengan cewek itu. Ia pun bangun dan langsung mandi pada pagi hari ini. Aksa mandi dan langsung keluar dari dalam kamar mandi, sepertinya ia tidak akan berangkat sekolah terlebih dahulu saat ini. Karena ia harus memenuhi janjinya kepada Kalila untuk mencari barang-barang mengisi kos mereka. Aksa pun melihat bahwa Kalila saat ini masih tidur, benar-benar kebo. "Ck, ini cewek masa ga bangun-bangun sih dah mau jam 8 juga. Kudu di bangunin deh keknya tuh" ujar Aksa dengan heran dan akhirnya Aksa pun memutuskan untuk membangunkan Kalila. Ia memegang jempol kaki Kalila karena kata Kalila ia akan bangun dengan mudah jika di pegang-pegang. Namun ternyata ia sudah memegang jempol Kalila pun Kalila masih saja tidur. Memang benar-benar kebo sepertinya dia, akhirnya Aksa saat ini menggoyangkan badan Kalila dengan kencang membuat Kalila pun terkejut. "Apa? Ada apa?" tanya Kalila saat ia bangun dari tidurnya tersebut itum "Ga ada apa-apa. Gua cuman bangunin Lo yang kebo aja. Ini udah siang katanya mau nyari barang kos. Gih cepetan Lo bangun terus mandi sana. Kebo banget sih tidur Lo tuh" ujar Aksa kepada Kalila membuat Kalila kesal. "Ishh gua kira ada apaan. Dasar ya Lo ganggu gua tidur aja sih. Sebel banget deh gua tuh sama Lo" ujar Kalila dan ia pun saat ini terpaksa harus masuk ke kamar mandi dan ia pun memutuskan untuk mandi pada saat ini. Namun belum juga Kalila membuka bajunya, di kakinya sudah ada hewan yang sangat amat tidak ia suka karena ia sangat jijik dengan hewan tersebut. Hewan itu adalah hewan yang sangat menggelikan sekali bagi Lila. "Kecoaaaa... Aksa tolongin gua. Huwwwaa" teriak Kalila yang langsung keluar dari kamar mandi dan ia pun langsung memeluk Aksa sembari menangis. Ia benar-benar jijik sekali kepada kecoa dan ia sangat membenci. "Astaga Lo bikin gua jantungan tau ga sih. Udah, udah nangisnya kecoanya udah gua usir. Sekarang dia udah pindah ke Antartika. Lo udah aman, gih sana mandi sekarang" ujar Aksa kepada Kalila setelah tadi ia membereskan kecoa tersebut. Kalila pun mengintip kamar mandi dan ternyata memang benar sudah tidak ada kecoa. Ia pun masuk ke dalam dan mandi. Sementara itu Aksa sedang merutuki nasibnya harus berbagi ruangan dan tinggal bersama Kalila, si cewek yang sangat manja sekali sepertinya. Ck, gila deh sumpah dia manja banget hadeh. Bisa berat ini gua tinggal sama dia. Tapi seberat apapun harus gua lakuin. Gua ga mau pulang. Gua bakalan pulang kalo besok gua udah punya penghasilan sendiri dan kalo aja Mama sama Papa ya berantem lagi. Batin Aksa kepada dirinya sendiri itu. Aksa saat ini masih menunggu Kalila mandi, ia pun memilih menunggu di luar dan saat ia membuka pintu kamar kosnya ia sangat terkejut ketika di depan pintu kamar kosnya sudah ada Ibu Kos, Bapak Kos dan beberapa orang yang Aksa yakin merupakan tetangga kos dari Aksa tersebut. Ia bingung kenapa mereka semua berkumpul di depan pintu kamar Kos Aksa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD