41. Lebih Baik Menerima Lamaran Pak Surya

1143 Words

Mas Agam yang tadi duduk di kursi teras, lekas beranjak menyambut Mondy yang berlari mendekatinya. "Ayah kok di sini?" tanya anak ketigaku itu. "Iya. Nungguin kalian." "Ayah sudah lama?" Ganti Iyan yang bertanya. "Lumayan lama. Memangnya kalian dari mana? Tadi Ayah telepon nggak diangkat?" Iyan menjawab. "Nggak bawa hape, Yah. Nggak dibolehin sama Bunda bawa hape ke ulang tahunnya Cahaya." Rey yang tampaknya cukup malas melihat keberadaan Ayahnya, mengulurkan tangan padaku. "Kuncinya mana, Bun?" "Sebentar," jawabku membuka tas dan merogoh sakunya untuk mendapatkan kunci rumah. Kuserahkan pada Rey dan menunggu sebentar sampai pintu berhasil dibuka. Tanpa repot-repot menyapa mantan suamiku itu, aku melenggangkan masuk ke dalam bersama Rey. Mempersilahkannya masuk pun, malas aku lakuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD