Betapa kagetnya riki dan bimo ketika melihat wajah rekal yang babak belur.
"Eh gila itu muka lu kenapa?" Ucap riki
"Biasa" ucap rekal
"Siapa pelakunya?" Ucap bimo
"Denan" ucap rekal, lalu riki dan bimo langsung bebacot panjang lebar yang membuat sedikit sakit kuping rekal, tak pikir panjang ia mematikan secara sepihak, lalu menonaktifkan data nya, karena rekal tau mereka bakal mengganggu hingga mendapat jawaban.
"Kamu sudah pulang kal?" Ucap ayah nya secara tiba-tiba, membuat rekal sedikit kaget
"Udeh yah" ucap rekal
"Berantem lagi?" Ucap ayah nya
"Enggak yah, cuman ribut kecil" ucap rekal lalu tertawa kecil, membuat ayahnya menggelengkan kepalanya melihat anak laki-lakinya sudah dewasa.
"Yaudah ayah keatas dulu, obatin yang bener" ucap ayah nya, rekal hanya menggerakkan tangannya bertanda hormat. Tak lama ayah nya keatas, bibi yang sedari tadi membuat bubur datang menghampiri rekal.
"Den ini buburnya" ucap bibi
"Iya bi taruh di situ" ucap rekal, karena ia masih sibuk memberi obat merah di sudut bibirnya
"Den, makan dulu" ucap bibi. Rekal lalu menghentikan aktifitasnya dan menatap ke bibi nya lalu tersenyum lembut. Rekal yang tak ingin membuat bibi nya tambah bersedih, lalu mengambil mangkok yang berisi bubur, ia menghirup aroma yang ia suka, yang sepertinya lezat, ia melahap suapan pertama, dan membuat ia membinar, sedari dulu ia memang suka masakan bibi nya, selain lezat itu juga cocok di lidah rekal
"Em enak biii" ucap rekal. Ia melanjutkan aktifitas makan nya, sedangkan bibi nya kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam nanti nya. Setelah menyelesaikan makan bubur nya rekal pamit ke atas. Ia merebahkan dirinya di kasur king size miliknya, seakan tubuhnya butuh rebahan, ia merasa nyaman hingga tak sadar ia tertidur lelap, ayah rekal yang tak sengaja mengintip anaknya sedang tertidur pulas, tersenyum hangat dan bahagia.
"Ayah sangat sayang sama kamu kal" ucap ayah nya, lalu menutup kembali pintu kamar anaknya.
----- s k i p -----
Pagi hari rekal bergegas untuk segera ke sekolah, ia bukan anak brandal yang tak mentaati aturan. Tak lupa juga ia memakai jaket lepis kebangaannya yang semua orang tau, hanya rekal dan kedua temannya yang punya jaket itu. Jaket yang bertulis R2B di lengan kanan kiri nya, riki yang membuat.
"Yah rekal berangkat" ucap rekal, ketika melihat ayahnya sedang makan di meja makan.
"Kamu gak sarapan dulu kal?" Ucap ayah nya
"Di kantin aja yah" ucap rekal
"Yaudah hati-hati" ucap ayah nya, lalu rekal ke garasi untuk menaiki motor kesayangannya. Rekal melajukan motornya dengan kecepatan biasa, ia selalu melewati sekolah-sekolah lain, dan tentu sekolah-sekolah lain siapa yang sedang lewat disekolah mereka, helm full face tidak menjadi aturan untuk tak memuji wakah ganteng rekal.
20 menit kemudian, ia memarkirkan motornya, ia sudah melihat dua sahabatnya bertengger di motornya masing-masing seolah sedang menunggu nya. Rekal melepas helm full face milik nya dan merapihkan rambut nya yang sedikit berantakan, membuat siapapun yang melihat merasa ambyar saat itu.
Masyaallahh nikmat allah
Yaallah deh nambah ganteng
Kenapa si ka rakus banget, ganteng iya, manis iya, lucu iya, sekarang kerena juga iya
Gila rekal perfect banget
Eh liat ka rekal baru dateng
Gue yang cowo aja iri kal
Idung mancung, wajah gemesin gitu
Coba lu humble dikit kal
Eh gitu aja termaafkan ko
Gila si gak nyesel gue masuk sekolah sini
Bodoamad lah apa pelajaran susah, intinya bisa cuci mata liat ka rekalll
Idaman banget anjir
Ahhh rekalllll
Sumpah jadi mau selingkuh gue
Rekal langsung berjalan ketika sudah menaruh helm full face nya dan merapihkan rambutnya, tanpa perdulikan dua temannya yang lagi menatap bengong satu sama lain
"Yaallah sabarin hati riki yaallah" ucap riki, sambil mengelus d**a seolah tersakiti oleh cinta
"Temen lu tuh ki" ucap bimo
"Temen lu juga ya njing" ucap riki, lalu mereka tak pikir panjang langsung menyusul rekal yang sudah lebih dulu di berjalan. Mereka berjalan menuju kelas yang harus melewati koridor.
Kriingg
Kriing
Kriinhh
Bell masuk sudah berbunyi, semua siswa-siswi yang berada di luar berhamburan masuk. Semua mengikuti pelajaran dengan serius, walau masih banyak siswa-siswi yang bercanda didalam kelas.
"Riki coba kamu kerjakan nomor 5" ucap pak domo, yang penghuni sekolah tau killernya tiada tara namun sisi kocaknya ada, riki.yang dipanggil langsung menengok ke arah rekal dan bimo, rekal hanya diam lalu tersenyum miring, dan bimo tertawa pelan, ia tahu bahwa riki palimg bodoh untuk hal itung-itungan.
"Gimana ini" ucap riki berbisik, sedangkan rekal hanya mengangkat bahu nya.
"Riki maju kamu, disuruh ngerjaiin malah duduk aja" ucap pak domo, riki terpaksa berdiri dengan pasrahnya.
Kriing
Kriing
"Baik.riki, minggu depan kamu maju. Berhubung sekarang sudah bell.istirahat jadi ditunda minggu depan" ucap pak domo, riki berjingkrak kegirangan, dewi fortuna ada di pihaknya kali ini.
"Yesss!!!" Ucap riki, rekal dan bimo yang melihat nya hanya tertawa kecil.
"Lu beruntung bro" ucap bimo lalu menepuk bahu riki, sedangkan riki tersenyum bangga
"Minggu depan gak selamat" ucap rekal, lalu berjalan melewati riki dan bimo
"Siake lu es" ucap riki
"Hahaha udeh yuk" ucap bimo lalu menarik tangan riki yang masih kesal karena rekal. Mereka keluar dari kelas, seolah tau sang serigala mau lewat, semua penghuni sekolah langsung menatapnya ke arah koridor kelas yang akan di lewati rekal dkk tentu banyak tatapan memuja, namun rekal bimo terlihat cuek, tidak dengan riki yang malah tebar pesona, diantara mereka riki lah yang tingkat pedenya di atas rata-rata.
"Yaallah ganteng banget gue" ucap riki dengan pedenya, ia merapihkan rambutnya berkali-kali walau rambutnya tidak berantakan sama sekali.
"Kal toyor" ucap bimo
"Ogah kotor" ucap rekal, riki yang mendengarnya seolah ngambek kepada rekal.
"Rekal jahat" ucap riki
"Lebay lu t***l" ucap bimo lalu menoyor kepala riki
"Anjir di toyor mulu, pantesan gue b**o" ucap riki
"Bukan nya dari dulu lu b**o" ucap bimo
"Tanpa di toyor kan udeh b**o" ucap rekal pelan namun menusuk, riki yang emang dasarnya penuh intrik dan drama memegang dadanya seolah merasakan sakit hati yang luar biasa, namun bimo dan rekal yang sudah melihat riki seperti itu maka mereka abaikan aja, nanti juga waras sendiri itu pikir mereka.
"Mulai gila nya" ucap bimo
"Bu es teh manis 1" ucap rekal
"Jus jeruk bu" ucap bimo
"Jus... Tru aku sayang anak ibu" ucap riki yang sedang menggoda anak ibu kantin yang memang dasarnya cantik.
"Yah kumat" ucap bimo
"Eh bercanda, kalo beneran gakpapa si" ucap riki, sedangkan anak ibu kantin tersipu malu, ya anak nya pun sekolah disini atas beasiwa.
"Aku jus stoberi bu, manis ya kaya anak ibu" ucap riki lagi-lagi menggoda, rekal hanya menatao jengah sambil tersenyum miring, sedangkan bimo menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya