BAGIAN TIGA

1371 Words
Seorang gadis cantik terbangun dari alam mimpi nya, karena alarm yang ia pasang sedari malam. Hari ini, hari pertama nya di sekolah baru atas recommend dari mamah nya lebih tepat nya ia di keluarin dari sekolah lama nya karena terkenal membuat ulah. "Ana bangunnnnn" ucap sang mama dengan teriakan lantang "Asiap bos, udeh rapih nih" ucap ana berbohong, padahal ia baru saja terbangun. Setelah mendapat teriakan sang mama, ia bergegas mandi dan memakai baju sekolah baru nya. Setelag itu, ia menuruni tangga untuk menyantap sarapan yang telah di buat mama nya "Kamu mau apa?" Ucap sang mama "Roti aja mah" ucap ana, lalu duduk dihadapan mama nya "Nih" ucap mama, sambil mengasihi roti yang telah ia buat untuk  anak perempuan satu-satu nya yang ia punya. Ana pun menyambar roti yang diberi mamah nya, lalu melahap nya. "Na" ucap mama " Iya mah" ucap ana "Jangan buat ulah lagi ya, mamah cape harus memohon untuk masukin kamu di sekolah baru" ucap mama, lalu ana terdia dengan mulut penuh roti, ia melihat sendu ke arah sang mama yang sedang menyendok nasigoreng "Janji sama mama ya na, jadi anak yang baik" lanjutnya. "Iya ma, ana janji" ucap ana "Tapi kalo ada yang kurang ajar, ana gak bisa diemin mah" lanjut nya dengan menatap mama nya, dan sang mama hanya menghel nafas kasar pasrah kepada anak gadisnya itu. "Kamu satu-satu nya yang mama punya na" ucap mama, ana seketika diam, hati nya sesek seolah penuh asap saat itu mendengar pernyataan mama nya "Ana sayang mama" ucap ana, lalu tersenyum kepada mama nya. Ia tak ingin menangis depan mama nya, ia tak ingin terlihat lemah di depan mama nya. Ana melirik arloji yang ada di tangannya. Jam 06.30 "Mah ana berangkat dulu" ucap ana, lalu berdiri dan mencium mama nya yang masih setia duduk di kursi meja makan "Kamu naik apa?" Ucap mama "Naik mobil mah" ucap ana, lalu di angguki oleh sang mama. Ana berjalan menuju garasi nya untuk mengendarai mobil RX-8 Sport hitam miliknya. Tidak biasa nya ia berangkat sepagi ini sewaktu bersekolah di sekolah lama, paling pagi ia berangkat jam 08.00 tapi kali ini ia ingin menampilkan image baik dulu dan tentu bukannya dia sudah berjanji kepada sang mama untuk jadi "anak baik" . Ana melajukan mobil nya dengan kecepatan stabil, ia tak ingin membuat ulah di jalanan kecuali balapan, bagi nya tak etis. 20 menit berlalu Kini ia telah sampai di gerbang sekolah baru nya, gerbang yang akan merubah dunia nya, merubah tatanan hati nya. "Sekolah baru, mari bersahabat" gumam ana, sambil memegang setir sebelum ia menancapkan gas menuju parkiran. Setelah itu ia memarkirkan mobil nya, sekolah sudah cukup ramai dengan para siswa siswi yang berdiri di dinding koridor sekolah. Sedangkan para siswa yang sedari tadi ngobrol, dan bernyanyi hening ketika sebuah mobil mewah terparkir mulus di tempat sang macan sekolah mereka mengira sang macan telah tiba dan mengganti mobil. Ana lalu keluar dari mobil, seakan angin tau kecantikan ana angin membuat rambut ana beterbangan siapapun yang melihat nya menambah kessn cantik di dalam diri ana Anjing bidadari dari mana nih Gila gila cantik banget Body goals banget Anak kelas berapa ituu Eh liat kaya nya anak baru Tapi dia markir di tempat sang macan Ya kan anak baru, mungkin gatau Iyasi, kalo tau bisa di jadiin cireng tuh Macan kan gamandang cewe cowo Bakal jadi primadona nih Mostwanted girl gais, badai abisss Anjir nikmat bangettt dapet asupan pagi-pagi "Macan?" Gumam ana, ketika berjalan melewati koridor dengan disuguhi bisik-bisikan dari para siswa-siswi, ana tetap berjalan santai, ia sudah terbiasa mendapat bisikan, disekolah lama nya pun anak terkenal most wanted girl, primadona sekolah nya. Jadi gak heran para lelaki memuja nya bagai dewi yunani. Wajah cantik, hidung sedikit mancung, bola mata hitam pekat, rambut hitam bergelombang, dengan body goals siapa yang tak ingin menjadi pendampingnya, jadi wajar saja setiap ana lewat, seolah ana menjadi santapan yang lezat yang siap di terkam. XI.C "Nah ini dia kelas nya" ucap ana ketika menatap angka romawi yang ia cari sedari tadi. Ia ana tidak usah repot ke ruang kepala sekolah untuk menanyai kelas berapa dan lantai berapa. Kemarin ia sudah berkeliling disekolah ini, tepat nya pas sekolah sudah jam pulang. Ana duduk di paling belakang, ia memilih tempat strategis untuk tertidur ketika ia bosan. Para siswa mulai berdatangan ke dalam kelas dan pasti menatap kearah belakang dimana tempat ana duduk, sedangkan ana hanya tersenyum tipis ketika mereka menatap ke arah ia. "Ih anak baru ya" ucap seseorang siswi, dan ana mengangguk "Kenalin, gue heni" ucap nya sambil menyulurkan tangan untuk berjabat tangan "Ana" ucap ana, dan menyambut jabat tangan heni yang mungkin akan menjadi teman baru nya "Hen" teriak seseorang, dan heni pun menengok. "Eh mil" ucap heni, dan ketika itu yang di panggil heni mendekat ke arah heni lalu melirik ke arah ana "Eh iya, ana kenalin ini mila, mila ini ana, kita akan jadi temen baik" ucap heni, lalu mila berjabat tangan kepada ana dan tersenyum manis "Bdw lu baru banget pindah" ucap mila "Iya hehe" ucap ana sambil tertawa kecil "Emang dulu nya dimana?" Ucap heni "Brawiya" ucap ana, dan berhasil mendapat pelototan tak percaya dari heni mila "Gila gilaa, lu dari brawiya yang terkenal itu?" Ucap heni, dan diangguki oleh mila. Yaa, sekolah anak yang dulu memang sangat lah terkenal, bahkan banyak orangtua yang mengorbankan uang puluhan bahkan ratusan juta untuk anak nya bisa masuk di sekolah ternama itu, sekolah dengan fasilitas seperti hotel "Bukannya nusantara juga gitu kan?" Ucap ana, iya ana tahu sekolah baru nya ini adalah pesaing ketat brawiya dari segi apapun, fasilitas, olimpiade, dan bahkan terkenal akan tauran. "Iyasi, tapi brawiya cowo nya ganteng-ganteng ih" ucap heni "Disini kan juga banyak hen" ucap mila "Iya banyak, terutama si macan sekolah" ucap heni, dengan tangan menompang dagu nya dan mata yang berbinar-binar "Dasar bucin macan" ucap mila "Siapasi?" Ucap ana "Macan sekolah mil, ntar gue tunjukin orang nya" ucap mila "Kenapa bisa disebut macan? Emang namanya tiger" ucap ana, karena memang ia tidak tau menau soal itu "Bukan, tapi soal garang nya. Dia cowo populer disekolah ini, most wanted, tapi cewe-cewe gaada yang berani deket sama dia, jadi semua cewe disini jadi penggagum rahasia doang noh kaya dia" ucap mila sambil menunjuk heni "Dia udeh punya pacar?" Ucap ana sedikit penasaran "No! Bahkan dia seolah jijik sama cewe na, sifat nya dingin kaya es bu iyem, tapi mulut nya pedes kaya tahu gejrot nya bang jek cabe 100" ucap heni "Eh jadi pengen" ucap mila "Dasar mata itilan lu" ucap heni, lalu ana tertawa kecil melihat teman baru nya ini saling beradu mulut. Krringg Krringg Krringg Bel masuk telah berbunyi, kelas yang tadi nya sepi kini mulai ramai dari para siswa yang masuk. Selang berapa menit, guru dengan kumis yang bertengger di atas bibir masuk kedalam kelas ana. "Selamat pagi anak-anak" ucap pak ben, itu sapaan akrab para siswa disini "Pagi pak" ucap serempak penghuni kelas "Bapak denger-denger ada murid baru, coba silahkan berdiri kedepan dan perkenalkan diri" ucap pak ben, ana pun maju kedepan untuk memperkenalkan diri. "Hai, kenalin nama gue...." Ucapan ana terpotong karena bisik-bisikan sekelas yang lalu menoleh ke arah keluar jendelan. Yaallah ganteng banget Ih gila gemes banget Makin makin deh Most wanted boy gila si Yaallah nikmat mana lagi yang di dustai Rekal ganteng banget dongggg Bimo maniss banget Riki cool banget Liat datar aja rekal ganteng ya Dan ketika tiga gerombolan cowo itu lewat didepan kelas yang ana tempati, ana ikut menoleh apa yang sedang di bisikkan seisi kelas. "Kal tali patu lu tuh" ucap seorang cowo yang menurut ana manis. Sedangkan cowo yang berada ditengah, berjongkok setengah untuk membenarkan tali sepatu nya, tentu membuat para perempuan di kelas menjerit histeris karena menambah kesan gantengnya menambah Yaallah meleleh banget si hati Dari samping aja ganteng banget Yaallah makin gantengg Ganteng nya nambah dong Gila gila rekaaaallllll Leleh banget hatii adek bang Dan ana melihat kearah cowo yang sedang mengikat sepatu nya dengan berjongkok. Tanpa sadar cowo itu pun melihat gadis yang sedang berdiri didepan kelas dimana ia berhenti. Ana dan cowo yang mempunyai manik mata yang sangat sendu namun indah saling menatap berapa detik, sebelum sang cowo memutuskan kontak karena ia telah selesai membenarkan tali sepatu nya. "Udeh udeh malah heboh kalian ini" ucap pak ben yang baru menyadari kelas ramai. "Silahkan kamu lanjutkan" ucap pak ben kepada ana. "Siapa si tuu?" Batin ana , lalu mengangguk untuk melanjutkan perkenalan. "Hai, kenalan lagi nih. Tadi ada iklan. Nama gue Anastasia zevinia, semoga bisa berteman baik" ucap ana lalu tersenyum Id line nya dong na Nama nya cantik kaya orang nya Udeh punya pacar belom nih Na na pacaran yuk Wa nya dong naaa Anaa nonton yuk ntar malem Ana cocok jadi mostwanted girl nih Ana rumahnya dimana Ana keturunan apa Ana skincare nya apa Ana ko bisa cantik si Ana temenan yuk
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD