Chapter 19

1209 Words

Ravi "Hati-hati om, dek." Aku melambaikan tangan kearah Reva dan Om Thomas yang sudah naik mobil bersiap menuju bandara. " Sama-sama mas. Salam buat Mbak Ivi." Aku mengangguk. Setelah mobil terakhir yang ditumpangi keluargaku menghilang dari pelataran hotel, aku bergegas naik menuju kamar khusus yang memang sudah disiapkan pihak hotel kepada mempelai yang menggunakan jasa mereka. Aku menarik napas sebentar sebelum mengetuk pintu dan masuk. Kosong. Aku celingukan mencari kebaradaan Ivi. Tadi dia bilang mau naik dulu karena udah nggak betah pengen ganti baju. Tapi dimana dia sekarang? Aku menoleh kearah pintu kamar mandi dan tersenyum karena pintu itu tertutup rapat dan beberapa detik kemudian aku mendengar suara air mengalir. Aku berjalan menuju dua koper yang terletak di sudut kamar. N

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD