Chapter 20

1961 Words

Ivi Mataku mengerjap ketika kurasakan deru napas menerpa leherku bagian belakang. Ada pula tangan kekar yang melingkari perutku dengan posesif. " Nghh!" Mataku langsung terbuka ketika lenguhan itu terdengar. Praktis aku langsung menatap kebawah dan menghembuskan napas lega ketika kulihat pakaianku masih lengkap. Benar-benar tidak ada yang terjadi tadi malam kecuali hanya emmm... ciuman? Pelan-pelan kuturunkan tangan itu dari perutku, namun gagal. Aku balik badan dan mendapati laki-laki di depanku tidur dengan begitu nyenyaknya. Mata terkatup rapat, deru napas teratur dan bibir pink pucat itu sedikit terbuka. Melihat benda kenyal itu tiba-tiba membuat pipiku memanas. Tadi malam benar-benar susah sekali kudeskripsikan bagaimana detailnya. Suamiku ini bukan perokok, jadi jangan heran kala

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD