When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Tentu saja kami datang ke sini untuk makan dan minum! Bodoh!" Paul langsung menimpali keterkejutan Colin dengan nada yang membentak. "Bukan itu yang kumaksud!" pekik Colin dengan--lagi-lagi--menggebrak meja. "Aku bertanya, mengapa kalian datang kemari tanpa bilang-bilang dulu padaku!?" "Untuk apa aku harus bilang dulu padamu!? Itu bukan urusanmu mau kapan pun aku datang kemari!" Dan Paul--lagi-lagi--membentak Colin dengan muka yang beringas. "Sudah cukup basa-basinya, sekarang berikan aku makanan paling enak di kedai ini! Aku malas memilihnya!" Paul pun melirik ke muka Abbas yang berada di sebelahnya dengan menggeser selembar kertas menu itu pada lelaki kekar tersebut. "Kau mau apa? Cepat pilih!" "Aku ingin yang hangat-hangat saja." "Nah, cepat tulis pesanan kami di papanmu itu! Bodoh