When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Jadi intinya," Nico menarik senyuman miringnya yang tampak angkuh. "Si Naomi itu, merendahkan derajatmu setelah kau menceritakan masa lalu kelammu? Dan ia melakukan itu berdasarkan ajaran agamanya? Bahkan, ia tidak segan-segan ingin membunuhmu jika tidak dicegah oleh orang-orang?" Nico menggeleng-gelengkan kepalanya, terheran pada sikap Naomi yang diceritakan oleh Koko. "Apa Si Naomi itu, tidak menyimak pelajaran biologi, ya? Saat masa sekolahnya? Tidak, bukan hanya Naomi, sepertinya semua orang pun tidak peka terhadap pelajaran itu. Kalau begitu, biar aku jelaskan dulu pada kalian, tentang hal itu." Nico mulai berdehem untuk menjelaskan sesuatu yang pastinya rumit kalau didengar oleh Abbas. "Ini mengenai pola perilaku manusia, atau bisa disebut dengan tingkah laku makhluk h