23 ~ Teman Absurd

1703 Words

Seorang pemuda duduk di sofa sebuah kamar, melepas lelah saat tiba di kediamannya, setelah seharian bekerja. Menarik kedua sudut bibir seraya menatap layar ponsel. Sebab puluhan pesan yang ia kirim pada seorang gadis, kini berubah status menjadi centang biru. Tangan sang pemuda pun sudah bersiap untuk kembali mengetik deretan huruf hingga menjadi sebuah kata. Tetapi belum juga niat itu ia laksanakan, ponsel pintar miliknya sudah raib dari tangan, disambar seseorang dengan cepet. Senyum pun memudar. Kesal, ia menoleh pada orang yang menghapus senyum dari wajah. "Mama! Apa-apaan sih?" pekiknya seraya berdiri. "Sudah berapa kali mama bilang, Dani, lupakan gadis itu! Sebentar lagi kamu akan menikah dengan Rani," balas Tina, tidak kalah kesal. Ibu paruh baya itu pun mengontak-atik ponsel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD