Dona pun patuh, ia tak menolak ajakan Nenek Soraya untuk masuk dan mengikuti acara makan siang yang memang sudah direncanakan untuk menyambut cucu Nenek Soraya. Dona duduk di sofa ruang tengah sembari menunggu cucu Nenek Soraya tiba di rumah ini. Ia memainkan ponselnya yang sepi dari pesan ataupun telepon sejak malam tadi. Biasanya Juan akan merecokinya, tetapi ia sendiri juga merasa canggung jika pria itu mengiriminya pesan ataupun menelponnya. Ia masih saja malu jika teringat apa yang terjadi semalam. “Hah...,” Dona mendesah bosan. Nenek Soraya dengan pelan berjalan menghampiri Dona sembari membawa ponsel-nya di tangan. Ia duduk di sofa lain yang menghadap Dona. “Mereka memberi kabar jika akan sampai 15 menit lagi.” Tutur Nenek Soraya memberitahu. Dona hanya bisa mengangguk saja s