“Kamu pasti tidak mengenal saya, bukan? Itu sangat wajar karena hanya ibumu yang kenal dengan saya,” ujar Beliau lagi. “Iya, maafkan saya, Bu, jika saya lupa dengan Anda,” sesal Almahyra dengan wajah tertunduk. “Tidak perlu sungkan, Nak, saya ini teman baik ibu sejak dulu kala. Dan kemarin, Beliau datang ke rumah dan menceritakan kisah kalian.” “Oh, iya, Bu. Maafkan ibu saya, kalau Beliau sudah mengganggu ketenangan Anda bersama keluarga.” Almahyra menganggukkan kepalanya, dia tampak tulus memohon maaf. Ibu tadi tampak tidak nyaman dengan keadaan itu, ia dilirik oleh orang satu bis. Sepertinya mereka semua tampak kelaparan. Sehingga, ia terlihat melirik ke kanan dan kiri. Untuk memastikan semuanya masih baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa. Namun, siapa sangka di tengah keteganga