Bab 42. Melempar Batu, Menyembunyikan Tangan

1016 Words

Jupiter melepaskan perban di tangannya dengan kesal. Usai Jelita pergi, Jupiter haru segera pergi dari ruang ICU itu. Seorang dokter yang diperintahkan oleh Nathan untuk mengecek Jupiter lantas datang dan tersenyum. “Oke, apa sekarang kita bisa kembali ke kamarmu sekarang?” tanya dokter itu membuat Jupiter makin kesal. Ia mengambil perban bekas itu dan memberikannya pada dokter itu dan pergi melewatinya begitu saja. Dokter itu hanya bisa menggelengkan kepala sambil menghela napas. Jupiter memang anak orang kaya yang bisa berbuat seenaknya di rumah skait yang dipimpin oleh salah satu pamannya tersebut. Bahkan tidak ada dokter yang berani protes saat ia pindah dari satu kamar ke kamar lainnya seperti sekarang. Kali ini Jupiter benar-benar kesal dan mulai kehabisan akal. Jelita tidak mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD