Bagian lima

1261 Words
Darian berdiri memperhatikan Lethisa yang berganti pakaian, perempuan yang ditatapnya merasa tidak nyaman sebelum melempar Darian dengan benda  apapun yang bisa di jangkau tangan Lethisa. "Pergi dari sini!" Alis Darian terangkat sebelah sembari bersandar di dinding melipat tangan di depan perut tak peduli pengusiran yang Lethisa lontarkan untuknya. "Aku bilang keluar! Biarkan aku memakai pakaianku!" "Kenapa kau sangat berisik lagian sebelah mana lagi yang belum aku lihat dan pegang" Wajah Lethisa bersemu merah karena Darian tidak bisa diajak bicara terpaksa Lethisa memakai pakaian di depan pria itu dan dengan sifat tidak tahu malu Darian justru bersiul. "Aku rasa telah berhasil menghias tubuhmu dengan karyaku" kekehnya. Lethisa berdecih sembari bergegas memakai pakaian nya lalu menghampiri Darian berdiri tepat di depan pria itu, "Jika sampai kau mempermalukanku karena hal ini jangan harap kau bisa membanggakan adik kecilmu itu lagi" Ujar Lethisa mengancam. Darian menyunggingkan senyum miring, "Kau tidak akan pernah melakukan hal itu karena adik kecilku yang akan terus memuaskanmu tiap malam mulai hari ini" Pupil mata Lethisa bergerak, tangannya menarik kaos bagian d**a Darian memaksa lelaki itu sedikit menunduk menerima tatapan kesal darinya, "Dasar maniak se*s!" umpat Lethisa di susul pukulan yang ia layangkan diperut Darian, pria itu terkekeh. "Oh sakit sekali rasanya aku ingin pingsan menerima pukulan darimu" katanya. Lethisa mendengus berjalan dengan sedikit menghentak keluar dari apartemen luas tersebut. Darian menggelengkan pelan kepalanya dengan senyum tak pudar. "Aku merasa sedang memelihara kucing ketimbang menjadikan Lethisa wanita malam" gumam Darian. Pria meraih ponsel di saku celana lalu menghubungi Ben. "Ubah tema hari ini jangan berikan Lethisa pakaian yang terbuka" ucapnya. _______ "Hai Luke!" sapa Lethisa ramah. Merasa dipanggil Luke menoleh, "Kau datang 30 menit lebih cepat" jawab Luke. "Aku terlalu bersemangat hari ini tidak tahu jika aku datang lebih awal", kata Lethisa berdalih padahal ia sengaja datang lebih awal untuk menghindari Darian yang terus menggodanya bisa-bisa ia tidak bisa hadir di pemotretan kali ini karena Darian terus memaksa melakukan hubungan badan. "Oh ya dimana Stacey aku ingin berbicara sesuatu padanya" tanya Lethisa. Luke menoleh "Aku pikir dia ada diruang tata rias kau lihat saja dia disana" "Baiklah" Langkah kaki Lethisa bergerak menuju ruang tata rias di sana terlihat Stacey sedang berbicara pada model yang akan pemotretan juga hari ini sebelum Stacey menyadari kedatangan Lethisa di sana. "Kebetulan kamu hadir lebih awal karena tema pemotretan kali ini telah di ubah bukan musim panas melainkan musim dingin jadi aku akan menyuruh seseorang menyiapkan pakaian dinginmu hari ini" Lethisa belum sempat berbicara sesuatu tapi Stacey lebih dulu keluar dari tempat itu, Lethisa menggela nafas lega ia tidak tau ini keberuntungan atau apa tapi jika temanya tetap musim panas bisa-bisa bercak merah yang Darian tinggalkan semalam akan terekspos padahal Lethisa baru beberapa hari bergabung di dalam agensi namun sudah bermain dengan pria yang bisa saja mempengaruhi kariernya di masa depan. Beberapa model yang lainnya pun berpakaian musim dingin untuk pemotretan hari ini, selepas pemotretan Stacey meminta Lethisa mengikuti nya kedalam ruang latihan. Kali ini bukan untuk pemotretan melainkan untuk persiapan fashion show yang suatu saat akan Lethisa lakukan di depan para awak media fashion. "Kau sudah cukup baik didepan kamera tapi untuk kedepannya aku yang akan melatihmu tapi sebelum ini apa kau memiliki guru privat yang mengajarimu tentang menjadi seorang model?" tanya Stacey. "Aku tidak punya guru khusus aku hanya belajar secara pribadi dengan caraku dan bantuan sahabatku" jawab Lethisa apa adanya. Stacey mengangguk dia berdiri memposisikan diri berdiri tegak dengan tatapan wajah fokus kedepan memberi contoh pada Lethisa. "Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah fokus, abaikan kamera yang menyorot dan disamping itu tubuhmu harus tetap tegak jangan biarkan apapun menghadang jalanmu ketika melangkah" Kemudian menyuruh Lethisa melakukan apa yang baru saja Stacey contohkan lalu melihat cara berdiri Lethisa menggunakan sepatu heels yang cukup tinggi. "Karena aku menerima perintah khusus untuk melatihmu jadi kau tidak boleh mengecewakan pelatihan yang aku berikan padamu" Stacey menunjuk dagu Lethisa yang sedikit menunduk kemudian mengatur kaki dengan diameter yang pas sebelum mulai melangkah. "Pastikan kau berjalan lurus jangan berbelok atau merubah jalur meski itu hanya satu senti" kata Stacey lagi, Lethisa mengangguk paham. "Sekarang melangkah sesuai dengan ukuran langkah saat di awal jangan terlalu lebar atau terlalu pendek tapi pastikan itu seirama jangan sampai kau tersandung oleh kakimu sendiri" Lethisa menoleh nafas kemudian berdiri tegak dan memulai memperagakan apa yang Stacey jelaskan, tapi rupanya untuk melangkah seirama seperti langkah awal itu tidak mudah Lethisa harus mengulanginya beberapa kali. Terlebih bagian bawahnya juga sedikit perih akibat ulah Darian yang seenaknya melakukan itu pada Lethisa. Saat hari sudah mulai sore Lethisa mengambil barangnya untuk kembali pulang namun seseorang menghampiri nya. "Kupikir kau punya tiket emas dari Stacey sampai wanita itu memilihmu secara pribadi" "Itu aku juga tidak begitu mengerti kenapa dia memilihku" kata Lethisa berbohong pasalnya ia sudah menanda tangani kontrak dimana Lethisa harus membayar calon kariernya dimasa depan dengan menjadi teman tidur Darian. Untung Darian cukup tampan jadi Lethisa tidak perlu pergi gedung paling tinggi untuk mengakhiri nyawanya. "Aku Teresa," ucap Teresa mengulurkan tangan. Lethisa tersenyum membalas jabatan tangan Teresa sekilas, "Lethisa" jawab Lethisa. Teresa melihat dari bawah sampai kepala memperhatikan tubuh ramping Lethisa, "Kau memang cantik tapi bagaimana bisa dengan tubuhmu yang datar ini bisa terlihat menarik?" katanya mencemooh. Lethisa menunduk melihat tubuhnya sendiri yang memang tidak seperti Teresa, perempuan di depan Lethisa ini memiliki d**a yang cukup besar entah itu asli atau dengan bantuan suntik. Tapi memang benar tubuh Teresa lebih menarik ketimbang tubuh Lethisa yang kurus seperti tanpa lekukan. "Bagaimana aku bisa mendapatkan tubuh yang bagus?" Tanya Lethisa dengan polosnya. Teresa melipat tangan di depan perut, "Mendapatkan tubuh yang bagus tentu saja butuh usaha namun karena kita satu agensi akan aku beritahu rahasia nya," Teresa mendekatkan bibir ke telinga Lethisa "Kau hanya perlu bantuan dokter atau tangan seorang pria" kemudian tersenyum miring. Lethisa mematung dengan pandangan lurus sebelum bola mata itu bergerak menatap Theresa, "Itu bukan cara alami" "Jika menunggu yang alami maka kau tidak akan pernah mendapatkan tubuh indahmu" sahut Theresa, sebenarnya Theresa tidak menyukai Lethisa mungkin dengan cara seperti ini ia dapat menjebak Lethisa agar prempuan itu mundur dari dunia model. Karena jika Stacey sendiri yang melatih Lethisa tentu saja Lethisa memiliki sesuatu yang spesial pastinya akan ada karier bagus menanti perempuan itu dan Theresa tidak suka ada yang menyainginya di tempat ini apalagi itu adalah anak baru. Namun perkataan Theresa mempengaruhi pikiran Lethisa, Lethisa menatap pantulan dirinya di kaca kamar mandi yang hanya memakai bra berwarna hitam, Lethisa menyentuh dadanya yang memang sangat kecil dibanding milik Theresa yang penuh, Lethisa memijit pelan dadanya sendiri sebelum pintu kamar mandir terbuka, buru-buru Lethisa merah handuk menutupi tubuhnya. Darian memeluk Lethisa dari belakang mengusap perut rata perempuan itu dibalik handuk yang Lethisa pakai sebelum naik dan menyentuh bagian d**a Lethisa, tubuh Lethisa meremang dengan sentuhan Darian. "Kenapa kau melakukan itu sendiri jika aku bisa membantumu untuk meremasnya" di susul tarikan paksa Darian melepaskan handuk Lethisa. Darian menatap wajah Lethisa dari pantulan cermin dimana perempuan itu hanya memakai underwear yang menggoda namun lebih menggoda ketika Darian melepas bagian atas sehingga Lethisa tak memakai apapun membiarkan Darian memijit nya dari belakang. "Apa dengan cara ini dadaku bisa lebih besar?" Darian mencium tengkuk Lethisa, "Tentu saja jika aku meremasnya  setiap hari maka kau akan mendapatkan apa yang kamu inginkan" Lethisa memejamkan matanya menerima kecupan kecupan dari bibir Darian. "Ah kau terlalu kuat meremas itu sakit" geram Lethisa. Darian menyeringai. "Aku bahkan bisa membantumu menambah ukuran bokongmu dengan cara seperti ini" jawab Darian. Lethisa mendelik. "DARIAN!!" Teriaknya. ______ Bersambung.... Jangan lupa tinggalkan pesan di kolom komen ya. 10 komen baru aku update lagi kalau enggak silahkan nunggu seminggu lagi hahahahahaha
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD