Selama perjalanan, Afra asik memainkan tangan Yuda. Mereka memang dalam perjalanan pulang. Bobby lah yang menyuruh adiknya itu pulang. Dia tidak mungkin membiarkan adiknya yang tengah mengandung untuk bermalam di rumah sakit. "Mas." panggil Afra seraya mendongakan kepalanya. "Hm?" sahut Yuda melirik sekilas ke sebelahnya. "Mas." "Apa?" "Mas." kini Afra menyandarkan kepalanya di lengan Yuda. "Apa bee." "Mas." diam-diam Afra menahan tawanya. Dia mau melihat seberapa besar suaminya ini menghadapi hal seperti ini. "Apa sayang." "Mas." "Apa kesayangannya Yuda?" Jika sudah disebut seperti ini, hati Afra langsung meleleh. Coba katakan, perempuan mana yang tidak meleleh jika muncul perkataan seperti itu. Sayangnya Yuda hanya mengatakan itu, sesekali saja. Tapi sesekali juga sangat bera