"Baret miring kanan, tanda waspada. Haha!" ••♡♡♡•• SELAMA berjalan melewati koridor rumah sakit. Prada Ardan menggenggam erat tangan Virya. Tak tahu saja lelaki itu, jika Virya sedari tadi menghela napas pelan ketika menoleh ke arah lain. Bagaimana tidak!? Jantungnya berdegup kencang seiring setiap langkah berjalan bersama dengan Prada Ardan. "K-kenapa harus gandengan segala sih?" Tanya Virya akhirnya. Tidak kuat menahan gejolak yang meluluh-lantahkan segala dalam dirinya. "Kenapa? Nggak suka? Takut kalau dia cemburu?" Prada Ardan melonggarkan genggaman tangannya. Namun Virya dengan sigap mengeratkan genggaman tangan itu. Prada Ardan diam-diam mengulum senyumnya. "Bukan seperti itu. Kenapa juga dia cemburu!?" cerca Virya menoleh dan menatap kesal Prada Ardan. Prada Ardan menjawab,