*** “Jadi bibi Claudya yang menjualmu di club?” tanya Brianna sambil menatap Jihan dengan ekspresi kaget setelah mendengar cerita secara keseluruhan dari wanita itu. Jihan mengangguk pelan, “Iya,” jawabnya dengan suara rendah, lalu menundukkan wajah. Dengan ekspresi sulit percaya, Brianna berkata, “Astaga, mengapa dia begitu jahat? Bukankah selama ini kalian tinggal bersama dan dia tampak sangat menyayangimu, Jihan?” Jihan menghela napas sebelum beralih menatap Brianna, “Iya, kami tinggal bersama selama di sana. Dan selama itu pula aku bekerja di club sebagai bartender,” jeda sebentar Jihan mendesah pelan, mencoba mengusir rasa sesak di dalam dadanya. “Aku tidak mengerti, Kak. Aku juga tidak menyangka dia sangat tega padaku,” suaranya terdengar lemah, ekspresinya tampak sendu. Jihan m