*** “Sayang, kamu masih marah padaku?” Tanya Alea dengan lembut melalui ujung telepon, suaranya penuh kekhawatiran. Michael merasakan kegelisahan dalam suara Alea, sehingga tanpa ragu ia segera menghentikan laju mobilnya tepat di depan pintu gerbang. Dengan gesit, Michael menurunkan sedikit kaca jendela mobilnya, lalu memberi isyarat pada penjaga keamanan yang berdiri di depan pintu gerbang untuk menahan sejenak. Ia ingin fokus sepenuhnya pada percakapannya dengan Alea. Michael memutuskan untuk berbicara sebentar dengan kekasihnya sebelum memasuki Mansion yang megah di depannya. “Aku tidak marah,” ucap Michael dengan suara serak, mencoba menenangkan kegelisahan Alea. Alea terdiam sejenak, kemudian melanjutkan, “Aku kepikiran sejak tadi, takut kamu marah, sayang. Aku telepon tapi po