Hurt 14

1057 Words

Ana masuk ke dalam rumah, dan menemukan Rama di sana. Laki-laki itu sepertinya baru saja pulang dari kantor. Terlihat dari wajahnya yang kurang bersahabat. Ana hanya melewatinya dengan cuek, kala suara berat itu ia dengarkan. "Kamu gak nyapa saya?" ujarnya dengan kesal. Ana menoleh, ia sebenarnya masih marah pada laki-laki itu karena Rama telah membuat Gavin seolah bebas ingin menyentuhnya. "Saya itu suami kamu! Harusnya kamu sapa saya dengan hormat! Sediakan minum untuk saya atau apa pun itu." Ana menghela nafas kesal. kenapa laki-laki itu bawel sekali? Ingin rasanya saat ini ia berdebat hebat dengannya. Namun Ana terlalu malas, menurutnya itu tidaklah penting. Lalu dengan cuek, Ana pergi ke dapur dan mengambil air seperti yang diinginkan laki-laki menyebalkan yang telah membuatnya ham

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD