Ini bukan masalah kontrasepsi atau pun siapa yang mandul. Tapi tentang sebuah kepercayaan yang diberikan Tuhan sama aku. Tuhan tidak memberikan kepercayaan itu sama kamu, karena Tuhan tahu, kamu tidak mampu mengemban tanggung jawab itu! *** Tidak ada yang bicara, Ana sangat bingung mau memulainya dari mana. Kedatangan Rehan sungguh membuatnya bingung. Ia sama sekali belum menyiapkan kalimat apa yang akan ia katakan pada laki-laki mantan suaminya itu. "Ada apa?" Akhirnya Ana bertanya. Rehan yang asalnya menunduk pun perlahan mengangkat tatapannya. Mendapati kedua mata coklat terang indah itu di sana. "Aku hanya kecewa Ana." "Kecewa?" ulang Ana, dia sungguh tidak mengerti dengan apa yang dikatakan laki-laki itu. Dibagian mana Ana telah membuatnya kecewa. Bukankah setelah perceraian itu