MESIN JAHIT UNTUK CALON MERTUA

839 Words
Setelah pulang dari pantai, mereka istirahat di rumah nya Erwin dan menginap disana karena besok nya baru mereka pergi ke kota B untuk membeli Mesin Jahit serbaguna yang canggih dan sudah dilihat brosur nya dan dipilih oleh Lusi. Setelah mandi mereka bergumul kembali bercinta sampai Lusi puas berkali-kali seperti biasa dan Bayu tampak senang melihat calon istrinya makin suka dengan senjatanya yang perkasa. Sampai setelah Bayu klimaks Lusi tertidur saking capeknya sambil memegang senjata nya Bayu seperti tidak mau keilangan. Bayu segera ke kamar mandi ditengah malam untuk membersihkan sisa-sisa pertempurannya dengan Lusi. Sebelumnya dia bangunkan Lusi agar membersihkan badannya juga. Udara dingin membuat keduanya langsung tertidur setelah mereka kembali ke ranjang. Paginya kembali Bayu nafsu dan ingin bercinta lagi dengan Lusi karena melihat daster Lusi yang tersingkap sampai pinggang yang memperlihatkan lekukan badan Lusi yang terpampang tanpa daleman, dan mulailah dia angkat daster Lusi dan langsung menggarap dan memainkan lubang nikmat Lusi sampai dia klimaks 2 kali. Bayu tidak tahan lagi dan kemudian senjatanya dimasukkan ke inti dalam mentok lubang surga Lusi tanpa ampun, sejam lebih mereka berganti posisi, kadang Lusi dibawah kadang diatas kadang Lusi nungging dan semuanya membuat Lusi seperti haus kenikmatan dan hanya Bayu yang bisa memberikan kenikmatan luar biasa. Lusipun seperti tidak ada lelahnya sedikitpun walaupun sudah berkali-kali dia teriak melepas ketegangan tubuhnya. Bayu kelelahan setelah meyelesaikan ronde terakhir mereka. Sudah kesiangan mereka langsung mandi dan bersiap untuk pamitan ke Erwin, sambil memberikan uang di amplop untuk Erwin, Bayu berterima kasih kepada Erwin karena sudah diberikan ijin untuk menginap. Mereka langsung menuju kota B untuk langsung membeli Mesin Jahit yang mereka inginkan, pulang dari sana mereka langsung ke rumah Lusi dan menyerahkan Kado ulangtahun ibunya Lusi yaitu sebuah mesin jahit serbaguna. Malamnya Lusipun minta diantar ke Kost dekat tempat dia bekerja, dan setelah sampai di kost nya Lusi, Bayupun Pulang ke rumahnya walaupun badan nya lelah yang sangat. Sesampainya di rumah Bayupun tidur pulas. Besoknya Bayu ada janji dengan kawan dekatnya di daerah S di kota J bagian pusat dan meluncur ke sana untuk bertemu dengan sahabatnya yaitu Norman. Norman adalah sahabatnya sewaktu mereka sama-sama bekerja di penjualan Mesin fotocopy waktu Bayu masih punya anak 1. Bayu juga sudah dekat dengan istri, anak dan mertuanya Norman. Norman asal nya dari Pulau Sumatera, mempunyai anak dua yang masih SD, dan berencana ingin pulang kampung ke kampung istrinya di daerah Selatan. Karena mereka gak dapet sewa mobil maka Bayupun menawarkan untuk bersama dia ke sana dengan memakai mobil nya. Hal itu disambut dengan antusias keluarga Norman dan akhirnya besoknya segera mereka ke arah Kota S.di daerah selatan Jawa dengan mobil Bayu. Disana mereka hanya 6 hari dan tidak lama-lama jadi Bayupun senang bisa jalan-jalan sambil membantu mereka pulang kampung. Kota itu ternyata kota yang udaranya lumayan dingin dan cukup padat penduduknya. Dalam hal ini Bayu tidak meminta uang sewa dan dan jasa menyupirnya hanya dia minta diisikan bensin dan Tol saja, malahan kadang Bayu yang mengisi bahan bakar. Sepulang mereka dari kota tersebut, Bayupun tidak langsung pulang tapi dia menginap di rumah Norman beberapa hari. Setelah pulang, dia mendapatkan pesan dari sepupu nya Mas Budi dan mengajaknya ziarah ke karawang yang ternyata bersama dengan ustad nya bernama Ustad Bambang. Mereka bersama-sama ziarah ke kerawang. Ternyata Ustad Bambang melakukan perjalanan Ziarah karena mendapatkan perintah dari ahli kubur untuk ziarah ke makamnya. Untuk hal ini Bayu yang tidak paham apapun mengiyakan saja. Minggu depannya Lusi ngajak ketemuan dan minta diantar ke rumah orang tuanya dan Bayupun menjemput di Kost Lusi dan bersama ke rumahnya. Ternyata disana ada bapak kandung nya dan kakak kandungnya untuk membicarakan hubungan Bayu dan Lusi. Mereka sepakat untuk minta Bayu melamar Lusi dalam waktu dekat ini. Bayu sempat diajak oleh kakak kandung Lusi untuk bertemu dengan orang yang bisa mengusahakan surat-surat resmi pernikahan. Sebenernya Igu bisa saja menikah tapi tetep menikah secara agama dulu, tetapi ada aturan syareat yang juga tidak bisa hiraukan yaitu masalah perwalian nikah. Yang menjadi wali nikah harus orang tua mereka, kalo gadis tetep wali nikahnya adalah Bapak kandungnya sendiri, kalo tidak ada orangtua baru jatuh ke kakak kandung laki-lakinya, kalo tidak ada juga maka jatuh ke keluarga besar bapaknya seperti Paman atau Pakde (uwa). Dalam hal ini baru kalo tidak ada lagi baru jatuh ke wali hakim. Hal ini sudah ditentukan aturan nya oleh pihak pengadilan agama Indonesia. Ternyata pihak itupun meminta sejumlah dana sebesar 3 Juta untuk semua biaya tersebut. Dan Bayu tetep tidak bisa mengusahakannya karena memang kondisi dia saat itu sedang terpuruk dan sedang menunggu rumahnya terjual dulu. Saat itu Masih dipending dulu oleh Bayu karena ada banyak pertimbangan dari hasil diskusi nya dia dengan Ustad Bambang dan beberapa sodara nya tentang keyakinan dia kepada Lusi. Lusipun begitu, tetap saja memberikan ruang untuk Bayu untuk memikirkan mengenai lamaran yang diminta oleh kedua orangtua nya. Hal inilah yang membuat mereka saling mengerti masing-masing keadaan. Setiap hari mereka pasti berkomunikasi lewat Hp dan bertelpon ria, saling memuji dan saling memberikan dukungan moril. Keterpurukan bayu membuat mereka sadar bahwa mereka harus bersabar untuk bisa bersama di sepanjang hidup mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD