Chapter 32

1447 Words

Ale mendengus kesal. Dia tidak akan membiarkan bundanya mengambil Ajeng, menggoda gadis itu untuk melakukan perjalanan sendirian. Kelas bisnis? Jika dibandingkan dengan Mimi—motor butut yang dia sayangi sejak SMA, siapa yang akan menolak fasilitas yang ditawarkan bundanya itu? N. Al-Ghifari: Jgn macem2, Nda. Aa mampu ya beliin Ajeng tiket bisnis. Aa ajak Ajeng pake motor tuh biar romantis. Berkesan Bunda Yani: Romantis apa nyiksa? Pegel itu a jauh banget naik motor. Udah ah. Bunda mau solat dulu. Capek ngomong sama aa. Bunda kan lagi ngambek Ale mengelus d**a perlahan. Bunda Yani dan tingkah ajaibnya, pikir pemuda itu. N. Al-Ghifari: Ywd. Tapi maafin Aa, Nda. Empat hari lgi Bunda udh ketemu Ajeng kok. Setelah itu, Ale menatap ponselnya lama. Dia berpikir untuk sekali lagi mengirim pes

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD