"Gue janji, Ta. Gue janji," respons Galih dengan cepat. Dia tidak mau membuang buang waktu lagi. Kesempatan ini harus dia gunakan dengan baik. "Makasih, Ta," ucapnya lagi. Senyuman itu tidak sedikit pun luntur dari wajahnya. Justru semakin lebar seiring dengan bayangan indah akan masa depan bersama cewek di hadapannya ini. "Makasih buat apa?" Rita bertanya dengan nada dibuat sedatar mungkin. Cewek itu tidak ingin menunjukkan bahwa dirinya juga sama seperti Galih, senang telah memberi kesepatan pada perasaannya untuk kembali berlabuh. "Makasih udah ngasih kesempatan sama gue." Pada akhirnya, Rita tersenyum juga. Senyum yang Galih tunjukkan, memiliki cara tersendiri untuk menular kepadanya. Membuatnya tidak bisa untuk tidak tersenyum. "Kita belajar untuk mengasihi tanpa saling menyaki