Chapter 18

1206 Words

“Kenapa, Mit?” “Em ... mau ngobrol aja, sih.” Ale mengerutkan dahi. “Lah?” Mitha tampak gugup. Cewek itu menunduk untuk menghindari tatapan Ale. “Kenapa, deh?” desak Ale. Dia sebenarnya merasa kesal, karena diganggu ketika sedang berduaan dengan Ajeng. Momen yang sangat langka terjadi di hidupnya selama mengejar cinta cewek itu. Akan tetapi, Ale memilih menahan kekesalannya. Bagaimana pun, dia tidak bisa frontal jika bukan dengan ketiga sahabatnya. “Aku ... aku masih sayang sama kamu.” Ale menghela napas dalam-dalam. Dan ... terjadi lagi. *** Ajeng menyandarkan punggungnya, mencari-cari posisi nyaman, lalu terpejam setelah mendapatkannya. Lampu-lampu sudah dimatikan, sekarang ia bisa tidur dengan nyaman hingga tiba di Yogyakarta nanti. Rasanya sungguh aneh, ketika menyadari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD