"Nes, kita sudahi saja hubungan ini. Aku mau kita putus." Nesya melepas pelukannya dari pinggang ini. Wanita yang sudah menjadi kekasihku selama empat tahun tersebut perlahan mundur seraya menggeleng lemah. "Jangan becanda, Mas. Ini gak lucu." Nesya tersenyum sumbang. "Aku tidak sedang becanda. Aku memang ingin mengakhiri hubungan kita." "Tapi kenapa?" Kini, nada suara Nesya mulai meninggi. "Aku ... aku sudah menemukan Haifa dan ternyata aku memiliki seorang anak darinya." "A-apa? Anak?" Nesya menggeleng tak percaya. "Gak mungkin. Bukannya kamu bilang selama pernikahan kalian, kamu tidak pernah menyentuhnya?" "Aku memang tidak pernah menyentuh Haifa selain malam itu. Malam di mana aku pulang dalam keadaan mabuk dan melihat dia seperti dirimu. Aku tidak pernah menyangka jika kejadia