Episode 3

1534 Words
    Mereka semua menyimak presentasi kaka alumni sampai pulang sekolah. Setelah presentasi selesai, banyak murid-murid yang berbincang soal Universitas mana yang menjadi pilihannya serta jurusan apa yang cocok baginya. Banyak pula murid-murid yang bingung apa tujuannya dalam hidup. Begitulah dilema anak SMA kelas 3. Selain dilema ingin lanjut kuliah atau tidak, para siswa juga merasa cemas karena sebentar lagi akan melaksanakan Ujian Nasional.     Sedangkan Alvin, ia masih saja sibuk mengurusi patah hatinya yang belum usai itu. Ia berniat untuk mencari tahu, apakah omongan Jovan kemarin benar adanya. ia mengikuti Serra sampai depan gerbang sekolah dan melihat siapa yang menjemputnya. Ternyata Serra masuk ke mobil yang sama pada saat ia pergi dari taman Senopati kemarin. Ia lalu mengikuti mobil tersebut karena sangat penasaran, siapa sebenarnya orang yang lagi dekat dengan Serra. Mobil itu berhenti disebuah café ternama di daerah Jakarta selatan. Dengan motor vespanya, ia melihat dari kejauhan ada sesosok pria yang turun dari kursi sopir. Ia seperti mengenali siapa pria itu. Setelah ia mendekat lagi, ternyata pria itu adalah Megan, mantan Serra waktu kelas 10. Apa yang dibilang Jovan benar adanya, ternyata Serra sudah bersama orang lain.     Alvin pulang dengan hati yang sangat kecewa, ia merasa hanya dijadikan pelampiasan oleh Serra. Ternyata Serra masih mencintai masa lalunya, padahal sudah 2 tahun berlalu. Alvin hanya merasa kesal, kenapa Serra harus berbohong kepada dirinya? Kenapa baik hati dijadikan alasan untuk putus? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang belum bisa ia jawab sampai saat ini. Sesampainya di rumah, ia langsung pergi ke kamarnya dan mencoba untuk menenangkan pikirannya. Karena dia juga harus fokus untuk ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi negeri. Begitu banyak beban pikiran Alvin, tetapi dia harus tetap melanjutkan hidup. Patah hati bukan akhir dari segalanya. Keesokan harinya ia langsung memberi tau kedua sahabatnya bahwa yang dikatakan oleh Jovan benar.     Sebenarnya sebelum Serra bersama dengan Alvin, ia memiliki mantan yang bernama Megan. Awal mereka pacaran adalah pada saat Serra kelas 3 SMP dan Megan kelas 2 SMA. Pada waktu itu Megan sedang mengikuti lomba basket di SMP-nya Serra dan dari sanalah mereka berkenalan. Singkat cerita Serra ingin masuk ke SMA Harapan Kita karena Megan sekolah disana.  Tetapi, Ketika Serra sudah bersekolah di SMA tersebut, ia melihat Megan sangat dekat dengan teman perempuannya. Ketika, Serra sedang patah hati justru Alvin lah yang hadir dalam hidupnya dia dan yang sering membuat Serra tertawa. Ketika, Serra putus dengan Megan, ia langsung dekat dengan Alvin, dari sanalah kisah cinta mereka dimulai. Itulah sebabnya yang membuat Alvin semakin terpuruk, ia merasa hanya dijadikan sebagai pelampiasan oleh Serra.     Selama sebulan lebih ia mulai belajar lebih intens lagi, terkadang Jovan dan Moreo pun ikut belajar di rumah Alvin. Walaupun tiga orang itu absurd kelakukannya, tetapi kalau urusan belajar tidak usah diragukan. Mereka adalah tipikal siswa yang suka bercanda tetapi memiliki niat yang besar untuk masa depan mereka. Tetapi, selama sebulan juga Alvin masih sulit untuk melupakan masa lalunya itu, bukan untuk melupakan orangnya tetapi kenangannya.     “Mor, gimana ya caranya ngelupain Serra?” tanya Alvin yang sedang belajar, tetapi pikirannya masih fokus di masa lalunya itu. Mereka bertiga sedang belajar bersama di rumah Alvin.     “Gatau Munk,” jawab Moreo yang sedang fokus belajar Bahasa Indonesia, karena ia lemah dipelajaran tersebut.     “Kuliah di Bandung aja Munk, siapatau lu bisa ngelupain Serra,” sanggah Jovan yang sedang membaca buku novel tentang cowo bandung yang menjadi ketua geng motor lalu memiliki cewe cantik.     “Yeh si kampret, itu mah karena lu lagi baca novel aja kan, makanya ngajakin kuliah di Bandung,” kata Alvin yang sedang memperhatikan cover novel yang dibaca oleh Jovan. Ia juga pernah membaca novel itu makanya ia tau jalan ceritanya.     “Engga Munk, gua serius,” kata Jovan. Lalu ia menutup novel yang telah dibacanya tadi dan menegakkan badannya. “Kuliah di Bandung enak, suasananya adem lagi, gua kemarin udah ngajak Moreo dan dia mau. Iya kan Mor?” tanya Jovan. Moreo hanya mengangguk kan kepalanya dan fokus belajar Bahasa Indonesia. Tetapi, Alvin menolak hal tersebut karena ia ingin tetap di Jakarta karena ia tidak ingin meninggalkan rumah dan kedua orangtuanya. Apalagi ibunya tinggal sendiri di rumah karena ayah Alvin sibuk bekerja. Mereka pun melanjutkan belajar bersama dan saling mengajari satu sama lain. Ketika selesai belajar bersama Jovan dan Moreo pun pamit pulang.     Alvin berdiam diri di kamar memikirkan omongan Jovan tadi. Ada benarnya juga omongan sahabatnya tersebut. Kalau mau melupakan seseorang kita harus pergi jauh. Alvin pun turun kebawah dan menceritakan semuanya ke ibunya, bahwa ia mau kuliah di Bandung.     “Boleh kok Vin, tapi kamu jangan sering ke diskotik ya!” perintah ibunya yang sedang menonton sinetron.     “Terus nanti kalo Alvin ke Bandung, temen ibu siapa di rumah?” tanya Alvin yang merasa khawatir jika ibunya tidak ada teman di rumah.     “Tenang, kan ada bibi Juleha dia yang akan menemani ibu selama kamu ngerantau di Bandung. Lagipula ayah kamu juga udah sering pulang ke rumah kan,” kata ibu Alvin.     “Bibi Juleha mau kesini bu?” tanya Alvin sambil ikut asyik menonton sinetron.     “Iya, dia mau bantu ibu mengurus usaha kecil-kecilan ini.”     Bibi Juleha adalah adik sepupu mama Alvin, ia berusia 38 tahun. waktu dulu ia sering mengasuh Alvin, pada saat Alvin masih kecil.     Alvin pun langsung naik keatas dan masuk ke kamar, ia harus menyiapkan diri karena besok     try-out matematika. Ia juga akan izin ke ayahnya supaya diperbolehkan untuk kuliah di Bandung.     Keesokan harinya, ia langsung menghampiri Jovan dan Moreo.     “Van, Mor gua ikut deh kuliah di Bandung,” kata Alvin.     “Serius lu?” tanya Jovan yang senang karena temannya mau ikut merantau ke Bandung.     “Berarti kita jadi akang-akang Bandung ya hahaha..” kata Moreo sambil tertawa kecil.     Hari ini mereka harus melaksanakan try-out matematika, ini merupakan try-out pertama untuk menghadapi ujian nasional. Mereka juga akan belajar untuk ujian masuk perguruan tinggi negeri supaya mereka bisa masuk ke Universitas Pengen Belajar Bandung atau UPB Bandung. Mereka harus berjuang untuk masa depannya. Alvin juga harus berjuang untuk bisa melupakan masa lalunya. Selama seminggu kedepan mereka akan melaksanakan try-out.     Seminggu telah berlalu. Pada hari minggu Alvin berniat untuk meminta izin kepada ayahnya supaya diperbolehkan kuliah di Bandung. Selama seminggu kemarin ia tidak sempat untuk meminta izin karena sibuk belajar untuk try-out. Ia memang sudah berniat meminta izin Ketika hari libur. Ia langsung menghampiri ayahnya yang sedang duduk di teras rumah.     “Yah, Alvin mau kuliah di Bandung aja boleh kan?” tanpa basa-basi ia pun langsung meminta izin kepada ayahnya.     “Kemarin ibu kamu juga udah bilang ke ayah,” kata ayahnya Alvin yang sambil meminum kopi buatan istrinya.     “yaudah kalau kamu mau kuliah disana ayah izinkan. Tapi kamu jangan ke diskotik ya!” ayahnya memberikan nasihat yang sama seperti istrinya.     Alvin pun dengan senang hati mengiyakan nasihat ayahnya tersebut. Lagipula ia juga tidak suka tempat-tempat diskotik. Ia lebih suka nongkrong di warung kopi sambil tertawa bersama dengan teman-temannya. Obrolan warung kopi memang lebih seru, karena bisa belajar banyak hal disana. Entah cerita dari penjaga warungnya atau cerita-cerita lucu dari abang-abang yang sedang minum kopi.     Alvin langsung naik ke kamar, menutup pintu kamarnya, dan mulai belajar lagi untuk mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi negeri. Sebenarnya ia juga tidak terlalu peduli dengan Ujian Nasional karena itu tidak berpengaruh juga untuk seleksi masuk perguruan tinggi, tetapi ia harus bisa berusaha semaksimal mungkin agar tidak mengecewakan kedua orangtuanya.     Alvin juga membeli beberapa buku, untuk membantu dia dalam belajar.  Ia juga mengikuti les online, yang meberikan pelajaran mengenai materi apa saja yang akan keluar di ujian masuk perguruan tinggi negeri. Selama sebulan lebih ia belajar lebih giat, begitupala dengan kedua sahabatnya, mereka berdua juga belajar lebih giat dan mengikuti les online yang sama dengan Alvin. Alasan mereka lebih memilih les online dibandingkan dengan les offline karena pelajarannya lebih mudah diakses kapan saja dan dimana saja. Dan juga les online ini memberikan video pembelajaran yang dimana bisa mendengarkan atau menontonnya sebelum tidur atau Ketika sedang diluar rumah.     Hari ini Ujian Nasional diberlangsungkan. Alvin pun mengerjakan ujian tersebut dengan jujur walaupun ada beberapa yang ia jawab ngasal karena selama ini dia lebih fokus belajar ujian masuk perguruan tinggi negeri, dibandingkan Ujian Nasional. Selama seminggu ia mengikuti ujian tersebut dengan tertib tanpa berharap apapun dari hasilnya. Ketika ujian nasional selesai, ia juga meminta maaf kepada kedua orangtuanya jika nilainya tidak bagus karena ia lebih fokus untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Kedua orangtuanya juga memaklumkan hal tersebut, karena  memang nilai Ujian Nasional tidak kepakai untuk syarat masuk perguruan tinggi negeri kecuali untuk masuk kedinasan.     Setelah ujian nasional usai, Alvin pun semakin intens untuk belajar ujian masuk perguruan tinggi negeri atau UMPTN. Jarak antara sehabis Ujian Nasional dan UMPTN adalah sebulan. Ia pun semakin intens untuk belajar lagi. Begitupula dengan Jovan dan Moreo, mereka bertiga sama-sama belajar serius lagi karena jarak mereka hanya sebulan. Mereka saling tukar materi, saling mengajari satu sama lain, dan sering mengikuti try-out online UMPTN. Sesekali Alvin mengingat Serra, pada waktu masih pacaran mereka sering kali belajar bareng. Alvin juga berjanji pada diri sendiri tidak akan mau membuka hatinya lagi untuk orang lain. Ia tidak ingin patah hati lagi. Ketika kuliah di Bandung, ia akan lebih fokus kepada pendidikannya. ia juga ingin menunjukkan kepada mantannya bahwa ia bisa melupakan mantannya dan lebih sukses dari Serra.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD