Bab 47

1120 Words

"Loh, mau dibawa ke mana kasurnya?" Pagi-pagi sekali Hanif dikagetkan dengan Rafan dan Luna yang mengeluarkan kasur dari kamar. "Jemur." Rafan memegang ujung bagian depan berjalan yang diikuti Luna dari belakang. "Tapi ini masih pagi. Matahari baru melek." "Loh, mau dibawa ke mana kasurnya?" Sabila yang baru saja masuk setelah menyiram tanaman kaget melihat kelakuan anak dan mantunya itu. "Mau jemur kasur." "Hah?" Sabila membelalak. "Basah?" Kompak mengangguk kepala. "Seekstrim itu?" Sabila menganga tak bisa membayangkan adegan mantap-mantap yang dilakukan oleh pasangan muda itu. Pasti lebih hot darinya kalau tidak, tak mungkin harus jemur kasur. "Apa? Aku gak salah dengar kan?" Itu Yasmin. Dia dari kamar buru-buru keluar ketika mendengar suara ibunya. "Honey, masuk!" Haekal mena

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD