Bab 49

1730 Words

"Luna, ke—" Yasmin hendak menegur Luna membawa kucing kesayangannya masuk ke dalam kamar tapi malah dicegah oleh sang suami. "Kenapa, Kak?" Luna menoleh. "Rafan ada di dalam. Masuklah!" Haekal menjawab dengan cepat sebelum istrinya protes. "Bee, Rafan takut kucing." Yasmin menatap suaminya dengan serius. "Gak apa-apa. Ini akan menjadi momen pasangan pengantin baru yang paling mengesankan." Haekal tersenyum, sedikit banyaknya sudah bisa membayangkan betapa hebohnya kamar Rafan nanti. Luna meninggalkan kakak iparnya. Dia tak tau apa yang sedang dibisik-bisik oleh mereka. Pintu terbuka, kasur yang tadi di jemur sudah terpasang lagi di atas ranjang lengkap dengan seprei. Bau aroma terapi menyeruak menembus bulu-bulu tipis di lubang hidung—menenangkan. Luna menyukai itu. Pintu kembali di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD