Rainer menghela napas dan menjatuhkan punggungnya ke sandaran kursi, memikirkan lagi ucapan yang baru saja Aaron lontarkan. Ya, Lily memang istrinya. Tapi, dia juga adalah kekasih adiknya sendiri bukan? Tidak tahu kenapa, memikirkan hal itu saja, membuat Rainer merasa kesal dan tidak terima. Rainer kembali duduk dengan tegak dan memberikan panggilan bagi Aaron. "Hei, Ron!" panggil Rainer. "Ya? Ada apa?" sahut Aaron. "Menurutmu... Apa... Ah sudahlah!" Rainer ingin sekali bercerita tentang kegelisahannya semalaman dan juga, tentang keanehan gadis yang ia nikahi. Namun, karena tidak ingin memusingkan hal seperti ini, ia pun mengurungkan niatnya itu. "Ha? Apa? Ada apa? Kenapa tidak jadi bicara??" tanya Aaron penasaran. "Sudahlah! Cepat bekerja! Time is money!" seru Rainer dengan into