Lily mengerjap-ngerjapkan matanya. Tidak salah. Tapi, hanya aneh saja. Karena tidak biasanya laki-laki ini ikut mengantarkannya ke sekolah. Dan lagi, bukankah sekolah dan kantornya berlawanan arah? "Ayo jalan!" perintah Rainer. Denis mulai melajukan mobil mewah berwarna hitam tersebut dan membawa Tuannya bersama istri kecilnya ke sekolah lebih dulu. "Bagaimana? Sudah puas menginap?" tanya Rainer. "Belum," jawab Lily tanpa beban. Rainer tersenyum tipis. "Kenapa belum? Kamu sudah semalaman berada di sana." Dan sudah berhasil membuatku sulit tidur semalaman! tambah batin Rainer. "Jadi, sudah seharusnya kamu puas ada di sana bukan??" "Mana cukup. Kalau bisa, aku malah ingin di sana terus," jawab Lily tak bersemangat. Rainer menyunggingkan senyumnya. "Bukankah lebih menyenangkan berada