"Ingin model cincin yang seperti apa??" tanya Aaron ketika ia telah kembali ke kantor. "Selesaikan saja pekerjaanmu di sini. Jangan mengurusi hal itu terus," perintah Rainer yang tengah sibuk menandatangani berkas laporan yang menumpuk di atas meja. "Cincin itu penting dalam acara pernikahan nanti. Setidaknya, pilihlah dulu!" cetus Aaron. Rainer menghentikan gerakan tangannya. Ia melirik sinis kepada Aaron dan berkata, "Kenapa kamu tidak bertanya langsung kepada dia. Kenapa harus menanyakan hal ini kepadaku!?" ketus Rainer, yang mulai terusik, disela pekerjaannya yang menumpuk. "Aku juga ingin menanyakan hal itu. Tapi, harus sesuai dengan persetujuanmu juga. Tidak bisa sembarangan. Ini kan pernikahanmu. Bukan pernikahanku!" cetus Aaron. Rainer menghela napas panjang dan memijat ruang