Bab 83. Pilihan yang Sulit

1315 Words

Rainer nampak kikuk. Ia menelan salivanya sendiri dengan susah payah sambil memandangi Lily di depannya. "Kenapa? Bajunya jelek ya?" tanya Lily dengan raut wajah polos. "Em... Aku...," Rainer menghela napas. Ia nampak terlihat serba salah sekarang. Manakah yang harus ia pilih serta ia dahulukan? Bila ia pergi bersama Lily, ia akan kehilangan kesempatan untuk mengetahui hal, yang berkaitan dengan sang Mama. Tapi, bila ia pergi meninggalkan Lily. Apa tidak apa-apa? "Ya udah. Aku ganti deh bajunya," ucap Lily seraya hendak memutar tubuhnya. "Tidak usah!" cegah Rainer dengan cepat. Rainer bangkit dari tepi tempat tidur dan membungkukkan tubuh tingginya, sambil menyentuh kedua bahu Lily dan menatapnya lekat-lekat. "Em... Aku... Aku ada urusan mendesak dan juga mendadak. Bagaimana, kala

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD