Bab 59. Rasa Iri Rainer

1239 Words

Ponsel milik Rainer berdering nyaring. Ia yang tengah menandatangani beberapa dokumen, langsung meletakkan berkas di tangannya ke atas meja, lalu meraih ponsel dari saku kemejanya. Dilihatnya nama laki-laki yang malas sekali untuk ia ajak bicara, setelah secara terang-terangan mengajaknya bersaing itu. Tetapi, karena masih bersaudara, apa boleh buat. Rainer menjawab panggilan telepon dan saat ia menempelkan ponsel tersebut ke dekat daun telinganya. Sebuah kerutan pada dahi Rainer jelas terlihat dan semakin lama, semakin bertambah banyak saja. "Baiklah! Saya akan datang ke sana!" cetus Rainer yang langsung bangkit dari kursi dan pergi dari ruangannya, menuju ke sebuah rumah sakit. Rainer melaju sendiri dengan mobil hitam miliknya dan langsung keluar dari dalam mobil, ketika mobil terse

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD