Pilihan yang Sulit

1170 Words

Tepuk tangan sontak bergemuruh. Kedua tangan Rainer mengepal erat. Ia sesegera mungkin mengedarkan pandangannya dan berakhir, pada wajah Robin yang menampilkan raut wajah tidak bersalah. Meski Rainer menatapnya, dengan sorot mata yang tajam. "Astaga! Permainan konyol macam apa ini??" gumam Rainer, yang masih terlihat shock dengan hal yang baru saja Tuan Kevin umumkan, di depan ratusan bahkan mungkin ribuan orang yang hadir malam ini. Seorang pelayan nampak membawa nampan berisi satu cincin, yang akan di sematkan di jari manis tangan kiri Sandra dan menyodorkan ke arah Rainer. Rainer tertegun. Ia bergeming, tanpa ingin menyentuh cincin, yang sudah ada di depan matanya ini. Bagaimana ia bisa melakukan hal ini? Ia sudah menikah dan Lily lah istrinya. Meskipun, cincin pernikahannya tidak i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD