Bab 37. Tidak Bisa Marah

1045 Words

Lily membuka paksa kedua kelopak matanya. Masih sangat mengantuk. Tapi, rasa lapar sudah mulai kembali ia rasakan. Lily bangkit dan duduk di atas tempat tidurnya. Ia nampak mengusap-usap perutnya sendiri. Diliriknya jam yang menempel pada dinding kamarnya, yang berulaskan cat berwarna merah muda. Sudah hampir pukul tujuh malam. Cukup lama juga ia tertidur. Lily menyeret kedua kakinya untuk turun dari atas tempat tidur. Lalu pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Ikat rambut ia buka, rambutnya yang bergelombang ia rapikan dan kembali ia ikat cepol ke atas. Sudah terasa lebih rapi dan segar. Lily pun keluar dari dalam kamar mandi, lalu berjalan keluar dari dalam kamarnya. "Ma, Mama masak apa? Lily laper," tanya Lily kepada Jasmine yang tengah duduk di ruang TV bersama dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD