Bab 89. Mau Langsung Tidur?

1553 Words

"Kamu masih marah?" tanya Rainer, ketika keduanya tengah menyantap makan siang bersama, di sebuah restoran mewah. "Marah kenapa?" tanya Lily sambil memasukkan satu suapan ke dalam mulutnya. "Em... Soal yang kemarin. Maaf ya? Kita tidak jadi pergi. Padahal, aku sudah mengatakan, ingin mengajak kamu berjalan-jalan." "Hm." Lily hanya berdehem saja. Rasa kesalnya masih tersisa. Karena Rainer memberinya harapan palsu. "Oh iya, nanti malam, aku pulang agak larut lagi. Tidak apa-apa kan? Aku akan pergi ke rumah ayahku dulu. Ada hal penting yang harus aku bicarakan dengannya." Lily mengembuskan napas dari mulut. "Kalau gitu, aku juga mau pergi ke rumah orang tuaku." "Ha? Lho kok begitu?" ucap Rainer dengan senyum kaku. "Kenapa? Kamu mau ke rumah orang tua kamu kan? Ya aku juga mau." "Tapi,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD