Karin masih terkekeh. Hatinya benar-benar menghangat. Mendengar Abi mengutarakan cintanya, Karin rasanya sedang dibawa terbang ke awang-awang. Ah … kenapa Karin jadi merasa semurah ini?? Bahagia hanya karena pernyataan cinta dari seorang pria berkaca mata yang sekarang ada di kota lain. Padahal … dia sudah sering mendengar ungkapan cinta—dulu, saat masih punya kekasih. Mungkin, karena sudah terlalu lama jomblo?? Karin menggelengkan kepala. Belum juga satu dekade ia menjomblo. Jadi tidak bisa dikatakan lama. “Hei … masih di situ??” tanya Abi. Pria itu juga sedang merasakan bahagia. Perasaan gundahnya sudah menghilang—begitu mendengar Karin menyatakan kerinduannya. Berganti dengan gelitikan rasa bahagia yang membuatnya ingin berguling-guling. Sungguh kekanakan—batinnya geli. “Hmmm … “ Kari