Sepasang mata Karin terbelalak, sebelum kemudian mengerjap beberapa kali. Sebelah tangan wanita itu bahkan terangkat—mengucek kedua mata yang… Arghh!!! Pasti masih banyak kotoran yang belum sempat Karin bersihkan. Wanita itu refleks membalik tubuh—begitu sadar bahwa ia tidak sedang berminpi, dan sadar betul siapa yang ada di depan pintu. Astaga… Karin sungguh tidak bisa membayangkan seperti apa penampilannya saat ini. Masih memakai piyama, dengan wajah yang pastinya…kacau. Karin bergerak memastikan tidak ada kotoran mata tertinggal, lalu menyapu wajahnya dengan telapak tangan. Jangan sampai ada jigong tertinggal. Bisa malu tujuh turunan dia. Astaga! Karin mengumpat berkali-kali—dalam hati. Abi mengulum bibirnya keras-keras, melihat tingkah Karin. Wanita yang ia tebak baru saja bangun tid