Jantung Abi serasa teremas, ketika tahu dengan siapa Karin bicara. Tanpa sadar, katupan kedua rahangnya mengeras. Cengkeramannya pada besi pegangan tangga--semakin kuat. Kakinya terasa kaku untuk ia gerakkan menyusul Saka yang sudah berada beberapa undakan di depannya. Rasanya, Abi ingin berbalik, lalu bergegas menghampiri Karin. Meminta wanita itu untuk mengakhiri sambungan. Dari apa yang Abi dengar, sepertinya—kedua Mama, sedang merencanakan sesuatu—yang tidak Karin suka. Akan tetapa, Karin juga terdengar kesulitan untuk menolak, hingga harus memohon pada pria yang bernama Vandi itu—untuk bicara dengan Mama mereka. Ternyata, posisi Vandi sudah sekuat itu di hati orang tua Karin. Abi berusaha keras mengelola emosinya. Apa dia harus kalah hanya karena keluarganya tidak sebaik, juga tidak