Bagi Karin, berada di dalam pelukan Abi terasa begitu berbeda. Ia bisa merasakan kasih sayang, serta cinta dari pria yang masih mendekapnya erat. Tidak berlebih, karena pria ini hanya terus mendekap, sembari meletakkan dagunya di puncak kepala Karin.
Abi memang seorang duda, dan pastinya sudah begitu terbiasa dengan sentuhan pada lawan jenis—istrinya, dulu. Namun, cara Abi memeluknya—mencipta senyum di kedua sudut bibir Karin. Wanita itu yakin, bukan hal mudah untuk bisa menahan hasrat yang membara bagi seorang pria. Apalagi, pria itu sudah pernah berkeluarga. Sungguh, Karin bernyukur karena Abi bisa menahannya. Tidak ada gerakan aneh yang menunjukkan jika pria itu pria tidak sopan. Pria yang akan mengambil keuntungan dari wanita yang mencintainya.
“Aku ingin bisa memelukmu seperti ini s
