Penuh Dengan Kepura-puraan

1021 Words

Sesuai dengan janji Adnan semalam, pria itu menjemput calon istrinya setelah selesai sarapan. "Aku berangkat dulu ya, Ma, Syila," pamit Adnan. "Iya, hati-hati di jalan. Jangan lupa pesanan mama," sahut Mira pada putranya. "Iya, Ma. Nanti aku transfer setelah urusan dengan Qeela selesai," jawab sang putra. "Kamu mau bertemu Qeela? Gak ke kantor?" "Ke kantor, Ma. Setelah jemput calon istri aku." Mira mendengus kasar seperginya Adnan. "Calon istri! Ya dia memang calon istri kamu tapi tidak akan pernah jadi menantu mama, Adnan," ucap Mira sinis. Syila terkekeh pelan melihat ibunya. Mereka sebelas dua belas sifatnya. "Jadi selanjutnya apa yang akan kita lakukan pada menantu rumah ini nanti, ibu?" tanya Syila. "Kita akan buat rumah ini seperti neraka baginya, Sayang. Dan ...." Mira ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD