Malam yang sama Qeela bertemu dengan dokter Aidan dan sahabatnya yang dia bilang sahabatnya seorang pengacara ternama di sebuah restaurant. "Bu Aqeela mau pesan makan apa?" tanya Aidan memberikan buku menu restaurant langganannya. "Panggil nama atau sebutan mba aja sih, Dok, formal banget panggil ibu," protes Qeela, dia merasa seumuran dengan Aidan. Aidan tertawa, ini pertama kali Qeela melihat dokter kandungan itu tertawa biasanya di rumah sakit wajahnya serius. Tampan, ya Aidan memang tampan dengan atau tanpa snelli putihnya. "Baiklah, saya panggil Mba Qeela aja kalau begitu ya," balas Aidan. "Terdengar lebih baik," sahut Qeela. "Si Alvin, kemana sih? Kebiasaan dia tuh terlambat!" gerutu Aidan sambil melirik jam tangannya. Sudah lewat lima belas menit tapi batang hidung pengacara i