"Alhamdulillah," seru Qeela ketika dia mendengar suara mobil suaminya memasuki garasi rumah. Cepat-cepat dia keluar kamar dan menuruni anak tangga, sesaat lupa akan janin yang sedang dia kandung. Tujuannya menyambut suaminya pulang kerja seperti biasanya. Adnan tersentak ketika dia dan Qeela bersamaan saat membuka pintu. "Mas," sapa Qeela lebih dulu dan meraih tangan suaminya untuk dia cium. Adnan tidak merespon berlebih selain tersenyum tipis. Tidak ada percakapan sepanjang keduanya berjalan sampai ke kamar. "Kamu mau mandi dulu atau mau aku buatkan kopi, teh atau sesuatu?" tanya Qeela ketika mereka sudah di kamar. "Aku mau mandi," jawabnya singkat jelas padat dan langsung beranjak masuk ke dalam kamar mandi. Selama Adnan mandi, Qeela menyiapkan pakaian ganti suaminya dan menaruhny