Setelah kejadian di dermaga, yakni pertarungan antara Kevin dan Oliver melawan kelompok George, Kevin memutuskan untuk beristirahat selama dua hari di rumahnya, supaya dia bisa memulihkan kondisi tubuh sekaligus menyembuhkan luka-luka di sekujur tubuhnya, sehingga kondisi tubuh Kevin bisa benar-benar fit kembali. Untungnya Ibu Kevin tidak mengetahui bahwa Kevin pernah menyelinap pada malam hari untuk menemui dan menolong Oliver, sehingga sampai saat ini, ibunya masih menganggap bahwa luka-luka di tubuh Kevin adalah luka akibat kecelakaan sebelumnya.
Dalam waktu dua hari itu, Kevin juga selalu berkomunikasi dengan Oliver, dia selalu menanyakan kabar Oliver lewat handphone, dan menyuruh supaya Oliver memberitahunya jika ada suatu hal buruk yang terjadi. Namun sepertinya keadaan Oliver masih baik-baik saja, bahkan sampai saat ini, dia masih tetap melanjutkan aktivitasnya sebagai seorang karyawan gudang di sebuah pabrik.
Lalu, hari itu pun tiba. Hari dimana Kevin akan mengambil senjata pamungkas yang selama ini tersimpan di ruang bawah tanah rumahnya, karena kini kekuatan Kevin sudah bangkit dan dia sudah pulih, maka dia siap untuk mengambil senjata itu. Pada hari itu, dari pagi sampai siang Kevin menunggu ibunya keluar rumah untuk pergi berbelanja. Setelah melepaskan seluruh perban yang membalut beberapa anggota tubuhnya. Kemudian dia segera pergi ke ruang bawah tanah rahasia, yang merupakan bunker atau ruangan pribadi milik ayahnya.
Kevin akan mencoba untuk mengambil senjata ciptaan ayahnya yang tersimpan di dalam berangkas yang ada di ruangan tersebut. Sebelumnya Kevin sudah mencoba untuk membuka berangkas itu, namun dia tidak bisa membukanya karena dia lupa nomor kombinasinya. Tapi sekarang, karena kekuatan monster yang ada di dalam tubuhnya telah bangkit, maka Kevin bisa membuka pintu berangkas itu secara paksa menggunakan kekuatannya.
Karena kondisi rumah sedang sepi, maka suara keras yang ditimbulkan dari pukulan Kevin jadi tidak terdengar oleh orang lain. Kevin terus memukul pintu berangkas tersebut hingga penyok dan rusak, setelah itu Kevin bisa menarik dan membuka pintu besi itu hingga terlepas dari dinding.
Maka akhirnya dia bisa mengambil barang-barang yang berada di dalam berangkas tersebut. Tangan Kevin gemetar ketika dia menggenggam pistol khusus ciptaan ayahnya, sebuah pistol berukuran besar yang berwarna hitam dan memiliki corak garis berwarna hijau, dengan peluru yang diekstrak dari tanduk para monster, pistol itu bisa melesatkan tembakan yang mampu menembus kulit monster dan membunuh para monster dengan mudah.
Kevin terlihat sangat mengagumi benda itu, dan dia merasa sangat senang karena setelah sekian lama akhirnya dia bisa menggunakan lagi senjata itu untuk membasmi para monster. Selain mengambil senjata itu, Kevin juga mengambil beberapa benda lain yang berada di dalam berangkas, yakni tabung pengekstrak, beberapa kotak berisi peluru, dan sepucuk surat dari ayahnya untuk Kevin.
Sekarang Kevin bisa mewujudkan hal yang tertulis di surat wasiat ayahnya itu, yang meminta Kevin untuk melindungi ibunya. Dengan kekuatan dan senjata yang dimiliki olehnya saat ini, maka Kevin akan berusaha lebih keras lagi untuk membasmi seluruh monster jahat, sekaligus mencegah terjadinya hari kiamat monster, yang sampai saat ini petunjuknya masih terbatas.
Pada malam harinya, setelah selesai makan bersama sang ibu, Kevin segera kembali ke kamarnya untuk tidur. Namun ada sesuatu yang selalu mengganggu Kevin selama dua hari ini, yakni aroma dari orang asing yang tidak dia kenali, aroma itu berasal dari jalanan di sekitar rumah Kevin dan Posisinya selalu berubah seperti mondar-mandir, aroma itu selalu tercium dari pagi hingga ke pagi lagi, sehingga Kevin mulai menaruh kecurigaan bahwa saat ini dirinya sedang diawasi.
Semenjak kekuatan dalam tubuh Kevin telah bangkit, kemampuan penciuman yang dimiliki Kevin memang jadi meningkat, sehingga dia akan menjadi sensitif jika merasakan kehadiran orang asing, baik itu manusia ataupun monster. Namun saat ini dia yakin bahwa orang-orang yang sedang mengawasinya adalah manusia, dan mereka berada di beberapa titik yang tidak jauh dari rumah Kevin, sehingga keadaan rumah Kevin saat ini seperti sedang dikepung.
Dan ternyata memang benar, orang-orang yang sedang mengawasi rumah Kevin adalah manusia, atau lebih tepatnya para prajurit pemburu monster dari NeoGen, mereka diperintahkan oleh Cross untuk mengawasi Kevin selama 24 jam, dan mereka harus melapor jika ada keanehan yang terjadi, selain itu mereka juga harus mengikuti kemanapun Kevin pergi. Pengawasan tersebut mulai berlangsung semenjak kejadian di dermaga, dimana Cross secara tak sengaja melihat Kevin yang sedang berada di sana sambil membopong Oliver.
Pada malam hari itu, salah satu prajurit sedang melapor kepada Cross lewat panggilan telepon, “Halo, Kapten ... Aku mau melapor, sudah 2 hari ini target sama sekali tidak keluar rumah, dan sejauh ini tidak ada keanehan yang terjadi.”
“Baik, terus awasi dia. Dan jika terjadi sesuatu, segera laporkan padaku.” Ucap Cross.
“Siap Kapten.” Kemudian panggilan ditutup.
Lalu, tak lama kemudian, sosok Kevin mulai terlihat keluar melalui jendela kamarnya, dengan cara menyelinap supaya tidak ketahuan oleh ibunya. Setelah itu Kevin mengendarai sepeda motornya dan berangkat menuju ke suatu tempat. Saat melihat kepergian Kevin, maka para prajurit itu segera menghidupkan kendaraan mereka untuk mulai mengikuti kemana Kevin pergi, tak lupa mereka juga melaporkan kepada Cross mengenai lokasi yang sedang dituju oleh Kevin, sehingga tanpa pikir panjang, Cross langsung saja berangkat menuju ke lokasi yang disebutkan oleh anak buahnya.
Kevin pergi ke suatu daerah pertokoan yang sepi, karena keadaannya sudah malam hari. Sesampainya disana, Kevin segera memarkirkan kendaraannya, lalu dia berjalan masuk ke sebuah gang sempit. Lalu para prajurit yang masih sedang mengikuti dirinya, juga segera memarkirkan kendaran mereka di kejauhan, dan beberapa saat kemudian Cross beserta para anak buahnya yang lain juga mulai berdatangan ke tempat itu. Lalu setelah mereka semua berkumpul, maka mereka langsung saja berjalan bersama-sama menuju ke gang sempit yang telah dimasuki oleh Kevin.
Sembari membidikan senjata ke arah depan, mereka berjalan dengan hati-hati menyusuri gang sempit tersebut, hingga akhirnya mereka menemukan keberadaan Kevin, yang sedang berdiri di jalan buntu yang terhalang oleh dinding-dinding bangunan rumah, sehingga dengan begitu sudah dipastikan bahwa Kevin saat ini tidak bisa kemana-mana, dia sedang dalam keadaan terpojok dan tidak ada jalan untuk kabur bagi dirinya.
Namun ekspresi wajah Kevin terlihat sangat tenang, dan sepertinya dia sengaja datang kesana untuk memancing para prajurit itu, karena dia tahu bahwa dirinya sedang diawasi dan akan selalu diikuti kemanapun dia pergi oleh pasukan pemburu monster dibawah kepemimpinan Cross, sehingga dia bisa membawa mereka semua ke gang sempit ini sekarang. Lalu sesampainya Para prajurit itu di dekat Kevin, maka Cross segera erbicara sembari tetap membidikan senjatanya ke arah Kevin.
“Jangan bergerak! Tetap berdiri disana, Kevin.”
Lalu dengan senyuman, Kevin juga berbicara, “Hmm, kalau aku boleh jujur, sebenarnya aku merasa tidak nyaman jika ada orang-orang asing yang mengawasiku.”
“Kalau begitu kita impas, karena ketika kita pertama kali bertemu, kau juga sedang mengawasi kami, iya kan?”
“Hmm, benar juga.”
“Aku ingin bertanya, sebenarnya apa hubunganmu dengan para monster Gargoyle yang ada di dermaga??” Tanya Cross kepada Kevin.
“Apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti.” Kevin mengelak.
“Jangan berpura-pura bodoh! Aku melihatmu disana dengan mata kepalaku sendiri, dan kau juga sempat melihatku, iya kan? ... Saat itu kau terlihat dalam keadaan penuh luka, dan kau sedang membopong seorang pria yang bertelanjang d**a ... Apakah orang itu adalah Gargoyle?”
“Aku tidak bisa mengatakan apapun mengenai hal itu kepadamu. Itu adalah urusan pribadi.”
“Urusan pribadimu itu, berhubungan dengan pekerjaanku! Jadi sebaiknya kau jawab setiap pertanyaan yang kuberikan secara jujur!”
“Dengar, secara teknis aku tidak mengganggu pekerjaanmu sama sekali, bahkan aku membantu meringankan pekerjaanmu dalam membasmi para monster itu, jadi kau tidak usah curiga kepadaku.” Ucap Kevin.
“Tak ada yang boleh membasmi para monster itu selain kami.”
“Memangnya kenapa? Apakah karena tanduk para monster itu sangat berharga dan dapat dijadikan uang, sehingga kalian tidak mau jika ada pemburu monster lain yang berkeliaran di kota ini?”
“Untuk urusan memburu monster, hanya kami saja yang berwenang untuk mengatasinya. Jadi Kau tidak perlu ikut-ikutan menjadi seorang pemburu monster amatir!” Ujar Cross.
“Amatir?? Hmm, aku 10 kali lebih hebat dari kalian semua.” Ucap Kevin sambil tersenyum.
“Apa kau bilang?!!”
Cross beserta para prajuritnya merasa marah, sehingga keadaan disana menjadi semakin memanas, lalu mereka semua maju secara serentak mendekati Kevin supaya Kevin merasa terancam. Namun sebelum mereka semua sampai pada Kevin, tiba-tiba saja Kevin mengeluarkan pistol miliknya dan membidik kepala Cross, sehingga hal itu membuat Cross beserta para prajuritnya langsung berhenti dengan perasaan tercengang. Senjata milik Kevin itu memancarkan cahaya hijau yang sangat mengancam dan terlihat berbahaya, sehingga membuat Cross dan para prajuritnya tidak berani untuk berbuat macam-macam lebih jauh lagi.
“Senjata apa itu?” Tanya Cross.
“Rahasia.” Jawab Kevin.
“Oke, dengar. Aku sudah tahu mengenai identitasmu, dan bahkan aku juga sudah tahu mengenai ayahmu yang merupakan mantan ilmuan NeoGen. Jadi, apakah senjata itu adalah ciptaan ayahmu? Dan apakah kau ingin menjadi seorang pemburu monster demi dirinya?” Tanya Cross lagi.
“Ooh, jadi kau bekerja untuk NeoGen. Sekarang kita sudah mengetahui rahasia masing-masing, dan akan kuberitahu padamu mengenai satu hal, yakni mengenai perbedaan kita ... kau memburu para monster dan mengubah tanduk mereka menjadi peralatan komersil tanpa berusaha untuk menumpas akar masalahnya. Sedangkan aku memburu para monster, dan mengubah tanduk mereka menjadi peluru, supaya aku bisa membasmi lebih banyak dari mereka dan berusaha untuk menumpas masalah ini sampai ke akar masalahnya ... Itu artinya kalian hanya menganggap keberadaan para monster sebagai bisnis, sedangkan aku menganggap keberadaan para monster sebagai masalah serius!”
“Siapa yang bilang bahwa kami tidak menganggap keberadaan mereka sebagai masalah serius??!!!” Cross tidak ingin jika dirinya dituduh tidak peduli pada masalah kemunculan para monster.
“Kalau begitu, apakah kalian mengetahui bahwa para monster itu datang melalui celah antar dimensi, yang sampai saat ini masih tetap bermunculan di berbagai tempat?”
“Tentu saja kami tahu.”
“Lalu, apakah kalian berusaha untuk mencegah dan menghentikan fenomena kemunculan celah antar dimensi itu? Atau kalian hanya membiarkannya saja, karena dengan begitu maka akan lebih banyak monster yang dapat kalian buru?”
Lalu seketika itu juga, Cross dan para prajuritnya terdiam. Mereka tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena memang begitulah kenyataannya, mereka hanyalah para prajurit yang memburu para monster demi mendapatkan uang, dan mereka tidak peduli walaupun celah antar dimensi itu tetap bermunculan. Karena NeoGen sesungguhnya tidak mempedulikan Banyaknya kemunculan celah dimensi yang merupakan akar permasalahan dari keberadaan para monster, NeoGen membiarkan fenomena itu terus berlanjut supaya mata pencaharian bagi mereka tidak akan pernah habis.
Lalu Kevin melanjutkan perkataannya, “Perusahaan NeoGen tidak peduli pada keselamatan bumi ini, kalian hanya berusaha mengeruk uang sebanyak-banyaknya dari fenomena keberadaan para monster. Sedangkan aku, akan berusaha untuk mengakhiri fenomena tersebut dan menyelamatkan bumi dari kehancuran.”
“Hmm, mungkin yang kau katakan tentang kami itu memang benar ... Tapi, bagaimana kau bisa tahu bahwa bumi akan mengalami kehancuran dari fenomena ini?? Memangnya kau siapa?” Ujar Cross.
“... Hahahaaha.” Kevin tertawa, sehingga membuat Cross dan para Prajuritnya menjadi kebingungan.
Lalu Kevin berkata sambil tersenyum, “Percayalah, aku lebih mengetahui tentang hal itu daripada kalian.”
“Sudah cukup bicaranya! Sekarang aku akan mengalahkanmu dan merebut senjata itu darimu!” Ujar Cross.
Namun sesaat setelah Cross mengatakan hal itu, tiba-tiba saja Kevin meloncat tinggi sekali, kemudian dia mendarat tepat di tengah-tengah kerumunan para Prajurit, sedangkan para prajurit itu hanya terdiam sambil terbelalak saat melihat Kevin sudah berada di dekat mereka. Lalu secara cepat, Kevin menghajar kumpulan para Prajurit itu hingga mereka semua kewalahan dan tumbang satu-persatu. Kevin memukul dan menendang mereka hingga terhempas dan terjatuh kesakitan, lalu bahkan ada juga diantara mereka yang sampai menembak temannya sendiri karena salah sasaran. Kevin benar-benar menghajar mereka secara habis-habisan disana hingga mereka semua kalah dan hanya menyisakan Cross seorang diri saja.
Kemudian dimulailah pertarungan yang sangat sengit antara Cross melawan Kevin. Kemampuan bertarung yang dimiliki oleh Cross mampu membuat Kevin sedikit mendapat kesulitan dalam melawannya, bahkan Cross juga bisa memberikan beberapa serangan yang melukai tubuh Kevin. Namun tetap saja Kevin memiliki kemampuan serta kekuatan yang lebih besar daripada Cross, sehingga satu pukulan saja dari Kevin mampu membuat tubuh Cross terhempas hingga menghantam tembok.
Setelah itu tubuh Cross telungkup tak berdaya, dan dia hanya bisa merintih sembari menahan rasa sakit pada bagian perutnya. Maka setelah pertarungan di tempat itu sudah selesai, Kevin memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka, dia akan kembali pulang ke rumahnya. Namun sebelum Kevin pergi, Cross berteriak kepadanya untuk memberikan semacam ancaman.
“Hey!! Kau pikir kau lebih hebat dari kami?!! Kami akan terus memburu dirimu!! Dan bahkan kami juga akan berusaha untuk memburu temanmu itu! ... Dan jika dia adalah Gargoyle, maka kami pasti akan membunuhnya!!”
Kemudian Kevin membidikan senjatanya ke arah kepala Cross, sehingga seketika itu juga Cross hanya bisa terdiam sambil terperangah, karena dia pikir bahwa dirinya akan mati setelah memberikan ancaman itu kepada Kevin.
Namun Kevin berkata, “Kau boleh memburu diriku. Tetapi jika aku mendapati para prajuritmu ada di dekat rumahku lagi, maka aku tidak akan segan-segan untuk membunuh mereka. Jangan macam-macam dengan kehidupan pribadiku!! ... Selain itu aku juga tidak akan membiarkanmu macam-macam terhadap teman-temanku. Camkan itu baik-baik!!” Kevin berbalik mengancam Cross, sehingga Cross jadi tidak bisa berkata apa-apa lagi, dan dia merasa bahwa dirinya telah dipecundangi oleh Kevin.
Setelah itu Kevin segera pergi meninggalkan Cross beserta para prajuritnya yang sedang terkapar tak sadarkan diri disana.
Mulai dari sekarang, hubungan antara Kevin dan Cross jadi semakin memanas. Persaingan antara pemburu monster dari NeoGen yang mementingkan uang, dengan pemburu monster yang mementingkan kebajikan, sudah dimulai, manakah di antara mereka yang paling benar? Dan manakah di antara mereka yang akan menang? Hal itulah yang sedang berusaha diperjuangkan oleh Kevin, dia akan membuktikan bahwa tindakan yang selama ini dilakukan oleh NeoGen adalah suatu kesalahan yang harus dihentikan.