Di atas atap gudang itu ada sesosok manusia yang sedang berdiri sambil memperhatikan berlangsungnya pertarungan sejak tadi. Sosok orang itu tak lain tak bukan adalah George yang masih dalam wujud manusianya. Dia berdiri dengan dua tangan yang dimasukan ke dalam saku, lalu setelah keberadaannya diketahui, dia tersenyum sambil berbicara kepada para anak buahnya yang sedang bertarung melawan Kevin dan Oliver.
“Hmm, hanya untuk membunuh kedua orang itu saja, kenapa sangat sulit? ... Aku bahkan harus kehilangan banyak anak buah.”
“Kenapa kau sangat ingin membunuh Oliver?” Teriak Kevin.
“Dia itu adalah biang masalah! Selain tidak mau bergabung dengan kelompokku, dia juga bahkan selalu membuat masalah dengan bisnisku, Oleh karena itu aku sangat ingin menyingkirkannya!! ... Dan sekarang, dia malah membawa orang yang snagat merepotkan, yaitu dirimu!!” Ujar George kepada Kevin.
Kemudian George melanjutkan perkataannya, “Sebenarnya kau ini siapa?? Dan mengapa kau bisa memiliki senjata dan kekuatan seperti itu??”
“Kau tidak perlu tahu, aku datang kesini bukan untuk mengobrol, tapi untuk membasmi dirimu!” Ujar Kevin.
Namun tiba-tiba Oliver yang sedang bertarung di samping Kevin, mulai memanggil dengan nada sedikit panik.
“K- Kevin.”
“Apa?” Sahut Kevin sambil menoleh kepada Oliver.
“Sebaiknya kita segera pergi dari sini sekarang.” Ajak Oliver kepada Kevin.
“Memangnya ada apa? Kenapa kita harus pergi dari sini? Kita tidak akan kalah dari mereka.” Ujar Kevin, yang merasa heran karena dia tiba-tiba diajak pergi.
“Apakah kau tidak merasakannya? ... Ada hawa membunuh yang sangat kuat, berada di dalam gudang itu.” Oliver memperingatkan Kevin.
“Be- benarkah?” Kevin merasa sedikit merinding, karena walaupun indra perasa miliknya tidak setajam milik Oliver, namun dia juga bisa sedikit merasakan hawa membunuh yang dimaksud oleh Oliver, di dalam gudang besar tersebut.
Hawa yang sangat dingin namun berat, terasa sampai ke tempat Kevin dan Oliver sedang berada. Hawa tersebut berasal dari dalam gudang tempat George sedang berdiri di atas atapnya. kemudian dengan ekspresi wajah senang, George segera berteriak kepada kedua musuhnya itu.
“Hahaahhah ... Kalian berdua sangat percaya diri sekali bahwa kalian bisa mengalahkanku, tetapi aku masih memiliki satu lagi senjata pamungkas yang dijamin bisa membunuh kalian dalam sekejap.”
“A- apa??” Kevin dan Oliver terkejut.
Beberapa saat kemudian, George bersiul untuk memberi tanda kepada para anak buahnya yang berada di dalam gudang, lalu seketika itu juga, pintu gudang terbuka begitu lebar sehingga Kevin dan Oliver bisa melihat sosok yang berada di dalam sana. Sosok tersebut begitu besar dan menyeramkan, dengan leher yang dikekang dan dikaitkan kepada empat tali rantai. Sosok mahluk besar itu adalah monster berjenis Gorilla zirah besi yang sangat kuat, dengan ukuran sebesar 3 kali lipat dari manusia dewasa.
Kemunculan dari sosok yang besar itu, mampu membuat Kevin dan Oliver tercengang sehingga mereka berdua hanya bisa berdiri dengan mulut yang menganga sambil terus memperhatikan sosok sang Gorilla raksasa. Ada 4 monster gargoyle yang menarik rantai dari leher Gorilla itu, dan mereka berempat membutuhkan tenaga yang sangat ekstra untuk bisa menggiring sang Gorilla besar itu untuk keluar dari gudang, bahkan salah satu gargoyle ada yang dihantam sampai remuk saat dalam proses penggiringan tersebut, dikarenakan sang Gorilla yang merasa sangat jengkel dan tak sabar ingin melumat lawan.
Kemudian, setelah Gorilla itu sudah berada di luar gudang, maka George segera berbicara lagi kepada Kevin dan Oliver.
“Hehhe, perkenalkan, ini adalah peliharaanku yang bernama ‘Krom’, salah satu monster yang keluar dari celah antar dimensi ... Aku memungutnya sejak dia masih berukuran kecil. Lalu Setiap hari dia kuberi makan 2 ekor sapi, dan aku selalu merawatnya dengan baik, sehingga dia selalu menuruti setiap perintahku.”
“Ma- mahluk ini adalah jenis langka ... A- aku tidak tahu jika George memiliki monster Gorilla sebesar itu!” Ucap Oliver dengan perasaan terkejut.
Lalu tanpa menjawab, Kevin segera memberikan beberapa tembakan ke tubuh sang Gorilla yang dibalut oleh zirah besi itu, namun ternyata semua tembakan dari Kevin tidak ada yang mampu menembus zirah sang Gorilla yang begitu keras seperti baja, sehingga hal itu membuat Kevin tambah merasa terkejut.
“Ti- tidak mempan.”
“Tentu saja, zirah yang ada di tubuhnya itu bukanlah zirah besi biasa, tetapi besi Zirah itu merupakan jenis besi yang berasal dari dimensi lain yang sangat langka, sehingga tembakan peluru energi dari senjatamu tidak akan bisa menembusnya.” Ucap George kepada Kevin.
“Kevin, kita tidak punya kesempatan untuk bisa mengalahkannya!” Ujar Oliver sembari melawan gargoyle lain yang masih berusaha untuk menyerangnya.
Lalu tiba-tiba, sang Gorilla mengamuk karena dia baru saja mendapatkan tembakan dari Kevin, maka dia segera mengibaskan kepalanya sehingga para gargoyle yang sedang memegangi rantai jadi terkibaskan lalu terlempar menjauh, setelah itu sang Gorilla melepaskan rantai pengekang dari lehernya secara paksa, sehingga kini dia jadi bisa bergerak lebih leluasa. Lalu tanpa peringatan, dengan sekuat tenaga sang Gorilla melemparkan gulungan rantai yang cukup berat ke arah Kevin, seperti menembakan meriam yang sangat mematikan. Namun secara cepat Kevin bisa menghindari lemparan tersebut dengan cara meloncat ke samping, sehingga Kevin bisa selamat dari serangan fatal itu.
Tetapi serangan dari sang Gorilla tidak berhenti sampai disitu, karena kemudian dengan mengepalkan kedua tangannya, sang Gorilla memukul permukaan tanah dengan begitu keras hingga menyebabkan permukaan tanah terguncang lalu terjadi retakan dan lonjakan tanah yang menjalar hingga ke tempat Kevin sedang berada.
Maka Kevin yang tidak bisa mengantisipasi serangan tersebut, harus mengalami hal buruk, ketika tiba-tiba tubuhnya langsung terlempar ke atas oleh lonjakan permukaan tanah yang sedang dipijaknya, kemudian hal itu menyebabkan tubuh Kevin jadi melayang tak tentu arah di atas udara. Dan dalam momen tersebut, maka keadaan Kevin menjadi sangat rentan untuk menerima serangan, lalu tanpa basa-basi sang Gorilla segera berlari dengan cepat hingga dia kini jadi berada di dekat tubuh Kevin yang masih melayang dalam keadaan akan jatuh kebawah.
Dengan mengambil ancang-ancang, sang Gorilla mencoba untuk memberikan serangan pukulan yang sangat mematikan kepada tubuh Kevin. Namun dengan cepat, Oliver meloncat dan mendorong tubuh Kevin sehingga pukulan dari sang Gorilla jadi mengenai tubuh Oliver, dan seketika menerbangkannya hingga jauh lalu menghantam sebuah wahana permainan sampai hancur berantakan.
Sedangkan tubuh Kevin mendarat dengan cukup keras di permukaan tanah, setelah dirinya berhasil terhindar dari pukulan maut tersebut, kemudian dia segera melihat ke arah Oliver yang sudah berhasil ditumbangkan oleh satu pukulan dari sang Gorilla.
“Oliveer!!”
“Hahhahahah ... Bagus sekali Krom! Hajar mereka berdua!” Ujar George kepada monster peliharaannya itu dengan perasaan yang sangat sumringah.
Setelah itu, sang Gorilla yang sangat penurut terhadap perintah dari Tuannya itu, segera berlari lagi ke arah Kevin untuk memberikan serangan mematikan yang selanjutnya, dia berniat untuk menghantam tubuh Kevin dengan sekuat tenaga. Kevin yang saat ini sedang dalam keadaan tengkurap di permukaan tanah, pasti akan langsung remuk dan hancur jika sampai terkena oleh serangan dari mahluk itu.
Namun Kevin tidak akan membiarkan hal itu terjadi, dengan cepat dia berguling untuk menghindari hantaman dari tangan sang Gorilla. Kemudian dia segera berdiri sambil membidik tubuh sang Gorilla menggunakan senjatanya. Sekarang, Kevin tidak membidik ke arah perut atau d**a sang Gorilla, tapi dia membidik ke arah mata dan tanduk hijau sang Gorilla, sehingga hal itu menyebabkan mahluk besar menyeramkan tersebut merasa terancam, kemudian dia segera menutupi wajahnya menggunakan satu tangan.
Oleh karena itu, peluru yang Kevin tembakan jadi jadi tidak tepat sasaran, dan malah mengenai zirah besi di tangan sang Gorilla. Namun dengan begitu Kevin jadi bisa menemukan titik kelemahan dari sang Gorilla, yakni pada bagian tanduknya. Walaupun titik kelemahan itu merupakan suatu hal yang bisa dihancurkan dengan mudah, tapi tetap saja Kevin tidak bisa menembaknya karena pertahanan yang dimiliki oleh sang Gorilla sangatlah kuat dan sulit untuk ditembus.
Oleh karena itu, Kevin bergegas untuk berlari guna menghindari serangan selanjutnya dari sang Gorilla yang posisinya sudah berada sangat dekat, lalu setelah Kevin berhasil menghindar, dia berkali-kali menembakan peluru ke arah mata dan tanduk sang Gorilla, namun dengan cekatan, mahluk besar itu selalu bisa menghindar atau menutupi wajahnya menggunakan sebelah tangan, sehingga sangat sulit bagi Kevin untuk bisa memberikan serangan telak terhadap mahluk besar itu. Ditambah lagi, Kevin juga harus selalu mengisi ulang peluru pada senjatanya, sehingga hal itu membuat Kevin menjadi semakin kesulitan dalam melakukan perlawanan.
Dengan gesit Kevin menghindari setiap pukulan mematikan yang ditujukan kepadanya, namun karena masih ada beberapa monster Gargoyle yang berada disana, hal itu menyebabkan usaha Kevin jadi terganggu karena dia terus saja mendapatkan serangan dari berbagai arah, dan saat dia lengah maka sebuah pukulan keras dari sang Gorilla pun akhirnya berhasil mengenai tubuh Kevin, sehingga membuat tubuh Kevin langsung meluncur lalu menghantam tembok sampai hancur.
Disaat yang bersamaan, Oliver yang baru saja bangkit dan berdiri, merasa tercengang ketika melihat tubuh Kevin yang meluncur hingga menghancurkan sebuah tembok bangunan. Oleh karena itu Oliver merasa khawatir, sehingga dia segera berlari ke arah tempat Kevin yang sedang tertimbun oleh reruntuhan, dan dikelilingi oleh debu yang sangat tebal.
“Kevin!! Kevin.” Oliver merasa sangat cemas, karena dia takut jika Kevin sampai tidak selamat.
Lalu ketika Oliver akan segera tiba di dekat tempat Kevin berada, tiba-tiba saja gundukan puing-puing menyeruak dan terbang berhamburan. Hal itu disebabkan oleh Kevin yang mulai bangkit dengan sekuat tenaga, dan mendorong semua puing-puing yang menimbun dirinya itu, sehingga kini Kondisi Kevin sudah kembali bebas, walaupun pakaiannya terlihat compang-camping, dan tubuhnya terlihat penuh luka.
“Kevin, kau baik-baik saja?” Tanya Oliver yang baru saja tiba di dekat Kevin.
“Ya, aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu.” Kevin bertanya balik kepada Oliver.
“I- iya, aku juga.”
“Kalau begitu ayo kita kalahkan monster Gorilla itu bersama-sama.” Ucap Kevin kepada Oliver, sambil terus menatap ke arah sang monster Gorilla secara serius.
“Baiklah.” Ucap Oliver.
Lalu Oliver berjalan berdampingan dengan Kevin menuju ke arah sang Gorilla, yang sedang sibuk memukul-mukul dadanya untuk memberi tahu bahwa dia adalah mahluk terkuat di dunia. Sedangkan George hanya diam berdiri di atas atap, sambil tersenyum, karena dia menganggap bahwa Kevin dan Oliver tidak mungkin bisa mengalahkan peliharaannya itu dengan mudah. George sangat percaya diri bahwa kedua musuhnya itu pasti akan segera dihabisi oleh sang Gorilla.
Namun dengan tekad yang kuat dan kemampuan yang dimiliki oleh Kevin serta Oliver, mereka berdua akan terus berjuang untuk mengalahkan George beserta peliharaannya yang sangat merepotkan itu.
Tanpa aba-aba, Kevin dan Oliver segera berpencar dan berlari dengan kecepatan tinggi, mereka berlari ke arah yang berlawanan dari satu sama lain. Kevin ke arah sebelah kiri sang Gorilla, sedangkan Oliver ke arah sebelah kanan sang Gorilla, sehingga hal itu membuat sang Gorilla jadi kebingungan untuk memutuskan lawan mana yang harus dia pilih, karena dia tidak tahu yang mana yang harus diserang terlebih dahulu, apakah Kevin atau Oliver?
Dan karena dia berpikir bahwa Kevin jauh lebih berbahaya daripada Oliver, maka sang Gorilla segera menghadap ke arah Kevin sembari menutupi wajah menggunakan sebelah tangan, karena dia takut jika Kevin akan menggunakan senjata untuk menembak dirinya. Namun ternyata, serangan yang berbahaya datang dari Oliver, karena Oliver segera berguling dan terus berputar, sehingga dirinya menjadi seperti landak yang sedang menggelinding dengan kecepatan tinggi.
Putaran dari tubuh Oliver itu meluncur menuju ke belakang kaki sang Gorilla, sehingga secara mengejutkan, sang Gorilla langsung mendapat hantaman yang sangat keras di belakang kakinya, dan hal itu membuat keseimbangannya menjadi terganggu, hingga menyebabkan tubuh sang Gorilla oleng, kemudian dia jatuh terjerembab ke arah belakang.
Dan disaat itulah, Kevin memanfaatkan keadaan dengan cara meloncat ke atas tubuh sang Gorilla yang sedang dalam keadaan terjatuh. Dengan bidikan yang fokus dan momen yang tepat, akhirnya Kevin berhasil menembakan peluru tepat kepada tanduk hijau sang Gorilla, sehingga hal itu membuat sang Gorilla langsung merasa kesakitan, dia terus meronta-ronta dalam keadaan tubuh yang mengalami kehancuran, hingga akhirnya dia merasa lemas lalu terkapar tak berdaya.
George yang melihat kejadian tersebut, merasa sangat tercengang, karena dia tidak percaya bahwa peliharaannya yang sangat kuat itu akhirnya bisa dikalahkan. Sehingga seketika itu juga, dengan perasaan yang sangat murka, George mulai berteriak untuk memberi perintah kepada seluruh anak buahnya yang masih berada disana.
“Semuanya!!! Cepat Bunuh kedua orang itu!!!” Teriak George.