Chapter 25 : Cerita masa lalu part 2

1529 Words
 Kevin memberikan pertanyaan lagi Kepada Dr. Rengga mengenai kelanjutan dari kisah masa lalu yang telah dialami oleh Dr. Rengga. Kevin ingin tahu mengenai apa yang selanjutnya terjadi ketika proyek pemerintah seputar monster dan celah antar dimensi yang telah diambil alih oleh Perusahaan NeoGen pada awal tahun 2000-an.  “Dan setelah itu apa yang terjadi pada kalian bertiga?” Tanya Kevin.  “Dahulu, kami bertiga masih begitu naif dan dipenuhi oleh rasa haus akan penelitian, sehingga pekerjaan kami dialihkan ke perusahaan NeoGen, lalu kami terus melanjutkan penelitian kami untuk perusahaan NeoGen ... Aku, Alan, dan Rudolf ditugaskan untuk mencipatakan berbagai alat yang bisa digunakan untuk berburu para monster. Contohnya seperti pistol, alat pendeteksi, penembak jaring, bom, obat bius, dan sebagainya ... Bahkan kami juga mengembangkan alat penahan celah antar dimensi, supaya pihak NeoGen bisa mengunci keberadaan celah antar dimensi lebih lama. Karena alat penahan yang dulu kami ciptakan ternyata tidak begitu kuat, jadi kami harus terus memodifikasinya supaya lebih canggih ... Lalu seiring berjalannya waktu, maka semakin hari perusahaan NeoGen berkembang menjadi semakin besar, seperti yang kita semua kenal saat ini.”  “Hmm. Lalu ngomong-ngomong, bagaimana dengan para Gargoyle?”  “Oh iya, Para Gargoyle adalah tipe mahluk yang cerdas, selain memiliki kekuatan fisik yang lebih besar dari manusia biasa, para Gargoyle juga memiliki kemampuan untuk berubah wujud dan membaur dengan kehidupan manusia, sehingga keberadaan mereka sangat sulit untuk dideteksi ... Dan ternyata mereka sudah berada di dunia kita sejak puluhan tahun yang lalu, sehingga setelah fenomena celah dimensi sudah diteliti lebih lanjut, maka keberadaan mereka juga mulai terkuak ... Lalu karena pemerintah menganggap keberadaan mereka sebagai ancaman bagi umat manusia, maka pemerintah memberi wewenang khusus kepada perusahaan NeoGen untuk memburu para Gargoyle, yang sebagian besar telah menghuni daerah perkotaan, dan pihak NeoGen bebas melakukan hal apa saja terhadap para Gargoyle itu. Sehingga sampai sekarang, perburuan terhadap monster Gargoyle masih terus berlangsung.”  “O- oh, jadi begitu ya.”  “Dan sekarang akan kuberitahu, mengenai alasan dibalik kekuatan yang ada di dalam tubuh Kevin.”  “Beritahu aku, Dokter.” Ucap Kevin.  “Lebih tepatnya Pada tahun 2005, suatu malapetaka menimpa kami. Awalnya malapetaka menimpa salah satu sahabatku, yakni Alan Icardi. Ketika tiba-tiba saja anak laki-lakinya yang bernama Kevin terkena sebuah penyakit mematikan, yaitu penyakit meningitis.”  “Astaga.”  “Hal itu membuat Alan gelisah dan ketakutan, terutama ketika dia melihat istrinya menangis setiap hari. Dia sangat menyayangi istri dan anaknya sehingga dia rela melakukan apapun untuk melindungi mereka ... Maka dari itu, Alan Icardi melakukan suatu eksperimen tanpa sepengetahuan orang lain, kecuali aku dan Rudolf. Dia menciptakan sebuah serum yang diekstrak dari energi tanduk monster Gargoyle, juga dari beberapa sel monster jenis lainnya. Sehingga dia bisa membuat obat penyembuh dan menyelamatkan nyawa anaknya ... Setelah dia memasukan serum itu ke dalam tubuh Kevin, maka seketika itu Kevin bisa sembuh dari penyakitnya, dan ternyata lebih hebatnya lagi, kini serum tersebut telah bersatu dengan tubuh Kevin, sehingga setelah dia diwasa maka tubuhnya bisa memiliki kekuatan di atas manusia normal.”  “A- Astaga ... Ternyata ayahku yang melakukan hal itu?” Ucap Kevin dengan perasaan tercengang.  “Ya, dia melakukan hal itu demi menyelamatkan nyawamu ... Namun ada konsekuensi dibalik hal itu. Karena ternyata Rudolf terpukau oleh penemuan Alan, sehingga dia menjadi sangat terobsesi untuk bisa menciptakan obat penyembuh segala macam penyakit. Tetapi karena Alan tidak mau membantunya dengan alasan tertentu, maka Rudolf menganggap bahwa Alan adalah orang yang egois, dan akhirnya hubungan mereka pun menjadi renggang.”  “Lalu apa yang terjadi?”  “Rudolf mulai melakukan eksperimen tersebut secara sembunyi-sembunyi, namun dia terlalu terburu-buru dan bertindak berlebihan. Bahkan dia melibatkan manusia tak bersalah ke dalam eksperimennya, dan para manusia itu merupakan gelandangan yang dia ambil dari jalanan. Cara yang dipakai oleh Rudolf benar-benar tidak manusiawi, sehingga ketika aku dan Alan mengetahui tentang hal tersebut, maka kami berusaha untuk menghentikan dan menyadarkannya, namun dia tidak mau mendengarkan kami, tetapi akibat dari aktivitas ilegalnya itu bahkan pihak kepolisian jadi ingin mencari dan berusaha untuk menangkapnya, sehingga tempat eksperimen milik Rudolf itu akhirnya ditutup dan para korban bisa diamankan. Tetapi Rudolf malah melarikan diri dan sampai sekarang keberadaannya masih menjadi misteri ... Kurasa dia masih tetap berusaha melakukan eksperimen berbahaya di tempat lain.”  “Owh, jadi begitu ya ... Lalu apa yang terjadi kepada ayahku sehingga dia bisa menghilang dan dianggap tewas?” Tanya Kevin.  “Setelah kejadian itu, kami terus melanjutkan kegiatan di lab NeoGen secara normal, dan bisnis masih terus berlangsung. Tapi rupanya ada suatu hal berbahaya yang luput dari pengawasan kami, yakni ternyata penggunaan dari alat penahan portal dimensi sangat beresiko tinggi terhadap keseimbangan antar dimensi. Beberapa portal yang kami kunci dan simpan, lama kelamaan mulai tidak stabil dan dapat menimbulkan bahaya yang sangat besar, karena akibat dari portal yang terbuka terlalu lama maka tabrakan antar dua dimensi akan terjadi dalam skala yang lebih besar ... Mungkin hal itulah yang kau sebut sebagai bencana kiamat monster, yakni hari dimana dua dimensi saling bertabrakan secara paksa, sehingga hal itu menimbulkan retakan yang begitu besar, lalu celah antar dimensi dalam jumlah yang sangat banyak akan bermunculan di berbagai tempat, dan para monster akan keluar untuk mengamuk serta menebar kekacauan di muka bumi ini.”  “Benar sekali Dokter ... La- lalu apa yang kau dan ayahku lakukan untuk mencegah hal itu terjadi?” Tanya Kevin.  “Kami berdua segera memberitahu pimpinan Perusahaan NeoGen mengenai hal tersebut, namanya adalah Ivan, namun dia tidak pernah menanggapi kami secara serius, dan dia selalu terkesan acuh terhadap pendapat kami, Sehingga selanjutnya kami melaporkan masalah ini pada komite dan pemerintah ... Lalu setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya kami berhasil meyakinkan pemerintah mengenai resiko alat penahan portal dimensi, sehingga Pemerintah segera mengambil tindakan dengan cara menyuruh Perusahaan NeoGen untuk mencopot setiap alat penahan portal dimensi miliknya, Pemerintah memutuskan bahwa akan lebih aman jika kita membiarkan seluruh portal itu muncul dan menghilang secara alami.”  “Waahh.”  “Aku dan Alan ditugaskan untuk memimpin kegiatan pencopotan tersebut, kami bekerja keras mencopot dan menghilangkan satu persatu portal yang merupakan aset penting bagi Perusahaan NeoGen itu. Aku dan Alan berpencar dan pergi ke berbagai tempat. Awalnya kami menjalankan tugas tersebut dengan lancar, namun sebuah kecelakaan terjadi di suatu daerah tempat Alan ditugaskan ... Menurut informasi, portal dimensi yang sedang ditangani oleh Alan beserta timnya, tiba-tiba saja bereaksi tak stabil lalu menghisap semua benda yang ada di sekitarnya ... Da- dan hal yang terjadi selanjutnya adalah, ayahmu ikut terhisap ke dalam portal dimensi tersebut, sehingga dia dinyatakan hilang dan tewas.”  “A- apa??!!”  “Ya, itulah kenyataannya ... Maafkan aku Kevin.” Ucap Dokter Rengga sambil menunduk. Kemudian mereka semua yang berada di ruangan itu terdiam sejenak, mereka merenung untuk meratapi kepergian dari ayah Kevin, yang sudah terjadi sekitar 15 tahun yang lalu. Terutama Kevin, dia merasa sangat terpukul dan terkejut atas kenyataan yang telah menimpa ayahnya tersebut.  “Namun setelah itu, aku terus berusaha untuk menemukan penyebab dibalik kecelakaan yang telah menimpa Alan. Karena sepertinya ada yang telah menyabotase portal dimensi itu, sehingga menjadi tidak stabil dan kemudian Alan terhisap ke dalamnya.” Ucap Dr. Rengga.  “Siapa kira-kira yang telah berbuat hal seperti itu?” Tanya Kevin dengan penasaran.  “Kecurigaanku tertuju kepada Ivan, dan Rudolf yang melakukan konspirasi secara diam-diam ... Menurut penyelidikan yang telah kulakukan selama ini, aku mendapatkan beberapa petunjuk tentang hubungan antara Ivan dan Rudolf yang beberapa kali terlihat melakukan kontak.”  “Apa?”  “Namun sampai sekarang, aku masih belum bisa mendapatkan bukti yang pasti tentang hal itu. Karena Ivan selalu membuatku sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan berat di lab NeoGen.”  “Aku mengerti Dokter ... Dan kurasa mulai dari sekarang kita bisa menyelidiki tentang hal itu secara lebih serius.”  “Iya, tentu saja.” Jawab Dr. Rengga.  Lalu Kevin berbicara, “Bertahun-tahun aku dan Ibuku menganggap bahwa ayahku hanya menghilang dan tidak mungkin dia tewas ... Namun setelah mengetahui bahwa ternyata ayahku telah terhisap ke dalam portal, sekarang aku merasa lebih gelisah.” Ucap Kevin.  “Oh iya, dulu aku pernah datang ke rumahmu untuk mengabarkan tentang kejadian yang menimpa ayahmu ... Disana aku bertemu dan mengobrol dengan ibumu, lalu aku memberikan sepucuk surat kepada ibumu, sepucuk surat itu adalah titipan dari ayahmu sebelum dia menghilang ... Namun setelah aku memberikan surat itu, ibumu langsung mengusirku dan melarangku untuk datang ke rumahnya lagi.”  “Benarkah?”  “Ya, Hmm ... Aku bisa mengerti perasaannya, dia merasa sangat kehilangan, sehingga dia jadi membenci diriku dan segala hal yang berkaitan dengan NeoGen.”  “Jadi itu sebabnya selama ini Dokter Rengga tidak pernah menemuiku. Dan setelah kejadian itu Dokter Rengga melanjutkan kehidupan sebagai ilmuan di perusahaan NeoGen hingga sekarang.”  “I-iya, itu benar.” Ucap Dr. Rengga sambil menunduk.  “... Lalu mengenai sepucuk surat itu, kira-kira apa isinya?” Tanya Kevin.  “Entahlah, aku belum membukanya, kurasa hanya ibumu saja yang telah membacanya.”  “Hmm, kalau begitu aku akan menanyakannya sendiri kepada ibuku ... Sekarang aku akan pulang ke rumah.” Ucap Kevin sambil berdiri dari kursinya.  “A- apakah kondisi tubuhmu sudah baik-baik saja? Jangan memaksakan diri.” Kata Dr. Rengga.  “Ya Kevin, kau harus memulihkan kondisi tubuhmu terlebih dahulu.” Oliver menambahkan.  “Hmm, ya. Jika kau pergi menanyakan tentang sepucuk surat itu kepada ibumu, mungkin kau akan mendapatkan hal yang mengejutkan.” Ucap Christa sambil menoleh kepada Kevin.  “Kau mau aku antar?” Tanya Oliver.  “Tidak, terima kasih.” Jawab Kevin.  Lalu Dr. Rengga berbicara lagi, “Baiklah kalau begitu, hati-hati di jalan ... Sementara kau pergi, aku dan Oliver disini akan mulai mengerjakan zirah besi itu.”  “Ya, aku pergi dulu.” Ucap Kevin yang berpamitan sambil berjalan pergi ke luar dari tempat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD