“Akhirnya Anda bertunangan juga, Nona Callia. Semoga tidak ada yang sampai gila ka—” “Stevi, kita harus segera kembali.” Wanita yang bernama Stevi itu tersenyum sinis ke arah pria yang berada di sampingnya, Arjuna Hendrawan, sang tunangan. Ran menatap datar sepasang tunangan yang saat ini berada di depannya itu. Arjuna akhirnya datang ke acara pertunangannya. Acara pertunangan yang diadakan besar-besaran, dan tentu saja diadakan di ballroom Hotel Kusumo. Ya, akhirnya dia bertunangan dengan pria gila yang saat ini berdiri di sampingnya. Cincin sederhana yang waktu itu dibelinya bersama Aryan sudah tersemat dengan indah di jari manis di tangan sebelah kirinya. “Ran, aku pulang dulu.” Ran mengangguk kaku. “Terima kasih sudah datang, Juna dan—” Ran mengalihkan pandangan ke arah tunanga