“Ma, gimana periksanya?” Orisha langsung menanyai mamanya begitu wanita itu keluar dari ruangan dokter kandungan. “Dedek bayinya udah ada di sini?” Tangannya tanpa ragu langsung mengelus-elus perut sang Mama. “Belum, Sha.” “Kirain udah ada. Berarti Orisha masih belum mau pulang. Orisha bakalan tetap mengungsi di apartemennya Kakak Gahzfan.” “Kalo Mama gak hamil-hamil gimana? Masa Orisha gak mau pulang selamanya?” “Mama pasti bisa hamil, ‘kan Pa?” “Iya, pasti bisa.” “Terus sekarang kita pulang? Biar Papa sama Mama bisa bikin dedek bayi lagi.” Orisha berujar dengan enteng, tanpa ragu dan tanpa malu-malu. Justru mamanyalah yang malu mendengar seberapa jujur gadis itu. “Sha, siapa sih yang ngajarin kamu?” Bu Octavia jadi penasaran, kenapa anak gadisnya bisa terdengar sangat paham tentan