Gara-Gara Hujan

1633 Words

Malam telah sirna, kini hari yang baru menyambut. Bu Octavia membuka matanya perlahan saat cahaya matahari menyeruak masuk ke dalam kamar. Wanita itu menggeliat perlahan, merengganggkan tubuhnya yang terasa masih lelah. Ia balik tubuhnya, menghadap pada tersangka yang telah meremukkan tubuhnya. Ah lihatlah pria itu, masih tertidur dengan nyenyak. Bu Octavia mencebik, walau sedetik setelah cebikannya, wanita itu justru tersenyum. Tak bisa ia pungkiri, semalam adalah salah satu malam terbaiknya bersama Pak Kharrel. Wanita itu teringat pada anak gadisnya di Jakarta, membuatnya segera mencari ponsel di antara bantal-bantal yang berantakan. Ia angkat satu demi satu bantal, termasuk menyingkap selimut. Tapi, tak menemukan di mana keberadaan ponselnya. Pria di sampingnya itu kini bergerak pel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD