“Itu … ciuman pertamaku,” gumam Ran pada sosok dirinya yang ada di dalam cermin. Riasan wajahnya telah dibersihkan dan dia kini seorang diri di kamar sementaranya di rumah megah ini. Ran tidak bisa memikirkan apa pun selain apa yang dia lakukan pada Theo saat di teras tadi. Ran bukanlah gadis polos, dia mengerti banyak hal, termasuk pada hal-hal intim yang lebih dari hanya kecupan di pipi itu. Semasa sekolah dulu, ada banyak lelaki yang mendekati Ran dan mengatakan hal-hal menjijikkan padanya, bahkan melakukan hal-hal tanpa persetujuan Ran yang membuat Ran sedikit trauma pada saat itu. Ketika Theo tiba-tiba memeluknya tadi, Ran begitu terkejut sampai sekujur tubuhnya membeku, tapi setelah tahu maksud pria itu, Ran mencoba untuk berpikir jernih. Kemudian ketika Theo meminta untuk menciumn