Pada awalnya Ran dipenuhi rasa percaya diri saat dia dan Theo keluar dari kamar. Ran berpikir bahwa satu lagi sandiwara tidak akan berarti banyak. Dia hanya perlu berlagak seperti kekasih Theo selama makan malam berlangsung. Namun, kini saat Ran berhadapan langsung dengan keluarga Theo, melihat mereka satu per satu, Ran merasa keringat mulai menetes di punggung dan dahinya. Kegugupan itu terasa semakin nyata saat semua pasang mata tertuju padanya dengan penuh penasaran. Ayah Theo, Gio Rahandika, hanya menatapnya sesekali saat pertama datang tadi dan tersenyum hangat pada Ran. Lalu istri Gio, Ayunandya Rahandika, atau ibunda Theo, yang berwajah cantik dan berekspresi dingin itu, tidak mengatakan sepatah kata pun pada Ran dari semenjak dia datang dan bersikap seolah dia tidak melihat Ran d